AKUN Facebook Arfan Aprianto mengunggah informasi yang menyebutkan bahwa makan buah saat perut kosong dapat menyembuhkan kanker. Disebutkan bahwa klaim tersebut berasal dari dokter Stephen Mak dan dokter Herbert Shelton.
Baca juga:
Isi konten Facebook tersebut seperti ini:
Tolong menyempatkan baca ya….artikel yang bagus, agar tidak terkena kanker
*MAKAN BUAH SAAT PERUT KOSONG*
Dokter STEPHEN MAK merawat pasien kanker stadium akhir dengan cara unik. Banyak pasiennya sembuh. “Ini merupakan strategi saya untuk menyembuhkan kanker. Tingkat keberhasilannya 80 persen,” tegas Mak.
Pasien kanker seharusnya tidak mati. Terapi anti kanker sudah ditemukan yakni makanlah buah-buahan saat perut kosong atau sangat lapar. "Saya mohon maaf kepada ratusan pasien kanker yang telah meninggal akibat pengobatan konvensional," pungkasnya.
TIPS MAKAN BUAH yang TEPAT
*Hindarilah* makan buah setelah makan nasi dan lauk. Cara ini sangat dilarang atau ‘haram,’ jikalau Anda ingin bebas dari serangan kanker dan penyakit mematikan lainnya.
Jika Anda makan buah saat perut kosong, maka detoksifikasi sistem tubuh Anda meningkat berkali-kali lipat. Problem kelebihan berat badan dan penyakit mematikan lainnya teratasi.
DAHSYATnya BUAH-BUAHAN
Jika Anda makan nasi, lalu menyusul buah, maka buah dicegah oleh nasi sebelum menuju usus. Nasi dan buah membusuk, berfermentasi, dan berubah menjadi asam. Tubuh yang sangat asam penyebab kanker dan penyakit mematikan lainnya.
Saat buah bersentuhan dengan nasi di usus, maka seluruh massa nasi perlahan rusak. Jadi, silakan makan buah saat perut kosong atau sebelum makan nasi dan lauk.
EFEK SALAH MAKAN BUAH
Mungkin Anda pernah mendengar keluhan yakni setiap kali makan semangka, ada orang menderita sendawa, ketika makan durian perutnya kembung, ketika makan pisang rasanya segera ke toilet, dan lainnya. Kondisi ini tidak bakal terjadi, jikalau Anda makan buah apa saja saat perut kosong. Karena buah-buahnya bercampur dengan pembusukan makanan lain, sehingga menghasilkan gas dalam usus.
Rambut uban, rambut rontok, botak, gugup, dan lingkaran hitam di bawah mata tidak akan terjadi, jikalau Anda makan buah saat perut kosong."Jeruk dan lemon bersifat asam, tetapi menjadi alkalin (basa) di dalam tubuh, jikalau dimakan saat perut kosong," ulas dokter HERBERT SHELTON yang melakukan riset khusus tentang asam basa tubuh.
BUAH UMUR PANJANG dan SEHAT
Jika Anda menguasai cara makan buah yang benar, maka Anda memiliki rahasia keindahan tubuh, umur panjang, kesehatan, vitalitas, kebahagiaan, dan berat badan ideal'
Nah, kira-kira benar tidak ya klaim konten tersebut? Yuk cek faktanya.
Cek Fakta

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), diketahui bahwa isu tersebut merupakan isu lama yang sudah pernah diperiksa faktanya.
Pengecekan isu tersebut dilakukan di laman hoaxorfact.com pada 2016 dengan judul artikel periksa fakta Eating Fruits on Empty Stomach Cures Cancer and Other Health Issues: Fact Check. Lalu, hoaxes.id melakukan pemeriksaan fakta isu tersebut pada 2017 dengan artikel berjudul Makan Buah Saat Perut Kosong Dapat Menyembuhkan Kanker: Hoax.
Kemudian, di turnbackhoax.id sudah diperiksa fakta pada 2019 dengan artikel berjudul [SALAH] Makan Buah Saat Perut Kosong Bisa Sembuhkan Kanker.
Berdasarkan hasil periksa fakta ketiga laman tersebut, isu tersebut awalnya beredar melalui email yang muncul dari sebuah artikel lama di situs epicureanworld.com.sg. Artikel tersebut ditulis pada 1998 oleh Devagi Sanmugam, koki dan penulis kuliner yang tinggal di Singapura.
Baca juga:
Pada artikel berjudul We all think eating fruits means just buying fruits… menyebutkan buah-buahan harus dimakan pada kondisi perut kosong. Artikel tersebut tanpa menyebutkan nama Dr Stephen Mak (namun menyebutkan nama Dr Herbert Shelton).
Artikel itu tidak menyebutkan buah dapat menyembuhkan kanker. Serta tidak menyebutkan daftar buah-buahan untuk diet sehat yang disarankan selama tiga hari untuk membersihkan atau detoksifikasi tubuh.
Adapun, nama Herbert Shelton bukan seorang dokter, ia merupakan seorang naturopath Amerika, advokat pengobatan alternatif, dan penulis. Ia pernah beberapa kali ditangkap dan dipenjara sekaligus didenda atas beberapa tuduhan, seperti praktek kedokteran tanpa lisensi.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan. (knu)
Baca juga: