[Hoaks atau Fakta]: Laki-laki Pakai Perhiasan Emas Picu Alzhaimer
Donated Human Brains Aid Alzheimer’s Study. (Foto: pcrm.org)
MerahPutih.com - Beredar sebuah artikel yang mengklaim bahwa secara ilmiah, menggunakan emas pada laki-laki dapat menyebabkan penyakit Alzhaimer dan gangguan kesehatan lainnya.
Artikel dari Pompama.com ini menyatakan bahwa peristiwa itu akibat masuknya atom-atom dari emas melalui kulit dan mengendap pada darah. Peristiwa ini juga disebut dengan migrasi emas.
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: Ruang Kerja Anies Digeledah KPK
“…Jadi ketika perhiasan tersebut dipakai dalam waktu yang lama, darah dan urine pada laki-laki bisa terkena efek sampingnya. Keduanya bisa memiliki kandungan atom emas yang melebihi batas. Para ahli menyebut peristiwa ini dengan istilah migrasi emas. Apa yang bisa terjadi? Penyakit Alzheimer…”
FAKTA
Melansir dari artikel Detik.com, Spesialis kulit Dr.dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK, FINSDV dari DNI Skin Centre mengatakan bahwa dunia medis tidak mengenal fenomena migrasi emas.
Hal ini diungkapkan dr. Darma terkait hoaks bahaya pemakaian emas kepada bayi pada 2018 lalu. Apa yang terjadi adalah memang beberapa orang bisa memiliki bakat alergi, tapi bukan karena penumpukan emas dalam darah.
“Umumnya emas yang berbentuk padat tidak dengan mudahnya masuk dan terserap ke kulit karena partikelnya berukuran besar. Kondisi ini berlaku untuk kulit bayi maupun dewasa, walaupun memang kadar air pada kulit bayi lebih tinggi daripada dewasa,” papar dr. Darma pada detikHealth.
Melihat dari artikel alodokter, dr. Ulfi Umroni menyatakan bahwa butiran debu dari emas memang sangat berbahaya sehingga dapat menyebabkan gangguan jantung, pernafasan dan saraf.
Namun kondisi ini ditemukan pada orang-orang dari tambang emas atau produsen emas, bukan pada pemakai perhiasan emas. Kondisi yang mungkin terjadi adalah alergi, khususnya penderita yang memiliki riwayat alergi sebelumnya.
Bahkan, adanya hasil penelitian terkait zat di dalam emas, menunjukkan fakta yang berbanding terbalik.
Melansir dari artikel Phys.org, partikel emas yang hanya berukuran nanometer atau sepersejuta meter bersama dengan gelombang mikro yang sangat lemah dapat melarutkan gumpalan protein abnormal yang terkait dengan penyakit Alzheimer dan berpotensi terkait dengan penyakit degeneratif lainnya.
Marcelo Kogan, seorang ahli kimia organik di Universitas Chili di Santiago dan rekannya di Spanyol, mengembangkan partikel emas dengan lebar sekitar 10 nanometer dengan peptida yang melekat padanya yang secara khusus mengikat jenis protein abnormal yang ditemukan pada penyakit Alzheimer. Partikel-partikel ini cukup kecil untuk menembus membran sel dan juga dapat menyerap radiasi gelombang mikro.
Pada umumnya, gangguan kesehatan yang berkaitan dengan emas diderita oleh para penambang emas, atau orang-orang yang berada aktif disekitaran produksi emas. Kasus ini pun terjadi semata-mata bukan dikarenakan oleh emas itu sendiri, namun oleh merkuri (Hg) yang digunakan untuk memisahkan emas dari zat-zat logam lainnya.
Keracunan Merkuri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kosentrasi yang banyak dan dengan dalam waktu yang lama akan menyebabkan gangguan kesehatan para penambang.
Keterpaparan perlu diukur atas dasar waktu, tempat, dan dosis atau konsentrasi karena efek paparan sangat tergantung pada dosis atau konsentrasi yang diterima seseorang.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa memakai emas dapat menyebabkan gangguan kesehatan khususnya penyakit Alzhaimer adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Bupati Sukoharjo Etik Minta Sejumlah Uang
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Minta Izin ke Rakyat untuk Menyewa Hacker Bobol Data Anggaran di DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua MPR Ahmad Muzani Baca Pantun Sebut Wakil Presiden Fufufafa
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Pastikan Koperasi Merah Putih Bisa Layani Pinjol
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Disuap, Presiden FIFA Cabut Kemenangan Irak, Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Asal China yang Pimpin Laga Indonesia vs Irak Dipecat FIFA
[HOAKS atau FAKTA]: Terima Tawaran PSSI, Louis Van Gaal Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: DPR Dibubarkan Karena Dianggap Tak Berguna dan Selalu Menghalangi Rakyat
[HOAKS atau FAKTA]: Enggak Ada Angin dan Hujan, Tiba-Tiba Zinedine Zidane Tangani Timnas Indonesia