MerahPutih.com - Beredar klaim yang menyatakan bahwa Indonesia, Malaysia dan beberapa negara lain saat ini sedang mengalami gelombang panas.
Berikut kutipan klaim yang disebarkan melalui aplikasi percakapan Whatsapp tersebut:
“Buat saudara ku yang baik, Siapkan diri menghadapi Gelombang PanasBanyak Minum yaaa , Hindari minum ES, Minum seteguk demi seteguk jangan langsungBisa sampai 40-50 derajat. Silahkan kondisikan tubuh.AWAS..!!!!!* GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA KITA——————————–Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. saat ini sedang mengalami gelombang panas.”
Cek fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Mafindo, klaim bahwa Indonesia, Malaysia dan beberapa negara lain saat ini sedang mengalami gelombang panas adalah klaim yang salah.
Faktanya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, suhu panas yang sedang terjadi di Indonesia tidak bisa dikatakan gelombang panas.
Gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa. Padahal biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Melalui situs resminya, BMKG membantah informasi yang saat ini ramai dibicarakan di media sosial tersebut. Setidaknya suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa hari ini dapat disebabkan oleh beberapa hal:
a. Pada bulan November, kedudukan semu gerak matahari adalah tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.
Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu di bulan November dan April, sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.
b. Cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.
Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut Cina Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan Sehinggga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah dalam 2 hari terakhir.”
Kesimpulan
Klaim gelombang panas akan menyerang Indonesia adalah salah. Faktanya, informasi tersebut telah dibantah langsung oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Informasi ini jenis hoaks Fabricated Content (konten palsu). (Knu)