MerahPutih.com - Sebuah video beredar lewat media sosial Facebook yang menyatakan jika wabah COVID-19 telah direncanakan oleh segelintir elit dunia sejak tahun 2010 lalu.
Rencana ini kemudian dipublikasikan lewat sebuah tulisan yang berkedok kajian ilmiah serta melibatkan banyak universitas ternama dunia dan para akademisi dan tokoh-tokoh penting.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: PPKM Diperpanjang Sampai Kiamat
NARASI
Skenario Wabah & LockdownScenario of the Future of Technology and International Development
FAKTA
Dokumen “Scenario of the Future of Technology and International Development” bukan merupakan dokumen operasi untuk merencanakan pandemi COVID-19.
Rocfeller Foundation pada tahun 2010 ini adalah kajian analisis yang dibuat untuk membayangkan bagaimana dunia akan terkena dampak dalam empat skenario yang berbeda, salah satunya adalah pandemi global.
Scenario tersebut dibuat untuk merencanakan adaptasi internasional dan pembentukan kemampuan untuk mengantisipasinya melalui teknologi. Dalam dokumen tersebut sama sekali tidak disebutkan mengenai pandemi COVID-19.
Skenario tentang pandemi global tersebut tercantum pada halaman 18 yang ditulis berdasarkan pengalaman saat wabah flu H1N1 pada 2009. Skenarionya, pandemi global akan menimpa pada 2012 dengan jenis virus yang sangat ganas dan mematikan.

Bahkan, negara yang paling siap menghadapi pandemi dengan cepat kewalahan ketika virus melanda seluruh dunia, menginfeksi hampir 20 persen populasi global, dan membunuh 8 juta orang hanya dalam waktu tujuh bulan, di mana mayoritas dari mereka adalah orang dewasa muda yang sehat.
Rockefeller Foundation sendiri adalah yayasan yang bergerak dalam pengembangan di bidang kesehatan modern dan vaksin. Yayasan ini berfokus pada komitmen untuk mempromosikan kesehatan masyarakat dan mengatasi tantangan global.
KESIMPULAN
Video yang menginformasikan bahwa pandemi COVID-19 telah direncanakan oleh Rockefeller Foundation adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan. (Asp)
Baca Juga:
BNPT Gandeng Eks Napiter untuk Tangkal Hoaks Terkait Vaksinasi