[HOAKS atau FAKTA]: Ada Korban Meninggal di Kecelakaan Uji Coba LRT Jabodebek
MerahPutih.com - Akun Facebook Balqis Yamanie memposting tangkapan layar yang menyatakan bahwa ada seorang masinis, seorang instruktur/penyelia, seorang dari balai uji sertifikasi, dan semua yang berada di kabin meninggal di kecelakaan uji coba LRT Jabodebek.
https://bit.ly/3jD8KMa
NARASI:
Narasi postingan:
“baru Uji Coba uda kecelakaan…”
Narasi pada tangkapan layar:
“yang meninggal :
Masinis 1 org
Instruktur/Penyelia 1 Org
Balai Uji Sertifikasi 1 Org
Semuanya berada di kabin
Turut berduka untuk kecelakaan uji coba
LRT Jabodebek”
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA] Gubernur Anies Menangis di KPK
FAKTA:
Berdasarkan hasil penelusuran Mafindo, klaim tersebut keliru. Diketahui melalui akun Instagram terverifikasi PT Inka (@pt_inka) bahwa tidak ada korban meninggal di uji coba LRT Jabodebek yang terjadi pada Senin 25 Oktober 2021.
“Kronologi kejadian tersebut terdapat satu rangkaian kereta akan langsir menumbuk rangkaian yang sedang stabling. Kereta dalam kondisi tidak berpenumpang. Dalam peristiwa ini terdapat satu korban luka ringan yaitu masinis PT INKA dan saat ini masih dirawat di RS,” tulis akun @pt_inka.
Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro mengatakan, indikasi awal terjadinya kejadian tersebut akibat masinis kereta yang terlalu cepat saat melakukan proses langsir.
“Indikasi awal ini masinis pada saat langsir terlalu cepat,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin. Adapun langsir merupakan proses pergerakan rangkaian kereta, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk berpindah jalur rel.
Menurut Budi, kejadian terjadi dalam proses pengujian LRT.
Ia mengatakan, proses uji coba LRT sudah hampir selesai.
“Ini memang proses pengujian kereta api yang memang sekarang sudah hampir selesai sebetulnya, hampir selesai untuk pengujian,” ucap dia.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Serukan Pembubaran, Fadli Zon Malah Didatangi Densus 88
KESIMPULAN:
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim ada orang meninggal dalam kecelakaan LRT Jabodebek tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Konten Palsu. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Diberi Gelar Pahlawan Internasional