PANDEMI yang belum juga usai telah menerbitkan berbagai isu kesehatan. Tak hanya kesehatan yang terkait dengan penyebaran virus corona, tapi juga kesehatan mental. Pembatasan aktivitas luar ruang, kebijakan kuncitara (lockdown), dan kekhawatiran terinfeksi COVID-19 telah membuat beberapa orang mengalami gangguan kecemasan.
Kecemasan adalah kondisi gangguan mental yang bisa menimbulkan perasaan khawatir, takut, atau tegang. Perubahan suasana hati terjadi secara mendadak, dari yang sebelumnya bahagia tiba-tiba bisa menjadi sedih hingga ingin sendirian. Semua orang yang pernah mengalami gejala itu tentunya sangat mengetahui bahwa kecemasan juga bisa menyebabkan serangan panik dan gejala fisik yang ekstrem seperti nyeri dada.
BACA JUGA:
Gangguan keccemasan sangat umum terjadi. Menurut Anxiety and Depression Association Of America, gangguan kecemasan memengaruhi sekitar 40 juta orang di Amerika Serikat. Penyebab gangguan kecemasan bisa sangat beragam mulai dari genetika, lingkungan, peristiwa tertentu, hingga emosi atau pengalaman. Semua hal itu dapat menyebakan dimulainya gejala kecemasan ataupun bisa memperburuknya.
Pemicu kecemasan tentunya berbeda-beda pada setiap orang. Kebanyakan orang menemukan bahwa mereka memiliki banyak pemicu, tapi pada sebagian orang, serangan kecemasan bisa dipicu tanpa alasan sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pemicu kecemasan yang mungkin kamu miliki. Meski demikian, Ada beberapa pemicu umum yang bisa menyebabkan kecemasan. Seperti dilansir Healthline, beberapa hal ini bisa memicu kecemasan seseorang.
1. Situasi yang Menegangkan

Pemicu kecemasan yang paling umum ialah berada di situasi yang menegangkan dan juga stres yang berlebih. Situasi yang menegangkan bagi beberapa orang sangat beragam. Misalnya berada di ruangan yang penuh dengan orang asing yang menyebabkan kamu harus berbasa-basi atau berinteraksi dengan orang lain ataupun harus berbicara di depan umum.
Meskipun terlihat sepele, nyatanya bisa menimbulkan kecemasan bagi beberapa orang. Hal itu bisa disebut dengan gangguan kecemasan sosial. Tidak hanya itu, amarah dan gelisah juga bisa menyebabkan seseorang mengalami kecemasan yang bisa menyebabkan seseorang mengalami serangan panik di kemudian hari.
2. Stres

Stres bisa disebabkan banyak hal, seperti kemacetan lalu-lintas atau ketinggalan jadwal kereta api. Hal- hal yang terlihat sederhana itu juga bisa memicu kecemasan bagi beberapa orang. Stres jangka panjang dapat menyebabkan kecemasan jangka panjang dan masalah kesehatan lainnya.
Stress juga bisa menyebabkan perilaku seperti melewatkan makan, minum alkohol, dan kurang tidur. Faktor itu juga yang kemudian bisa memicu atau memperburuk kecemasan. Ketika kamu sering berpesta sepanjang malam sehingga membuat waktu tidurmu terganggu, tentunya hal itu akan mengakibatkan kecemasan. Kamu bisa mempertimbangkan kembali keputusan untuk mengikuti pola hidup sehat dengan mengikuti jam tidur yang sesuai.
3. Kafein

Mungkin ini akan menjadi berita buruk bagi kamu para pencinta kopi. Kafein yang berlebihan dapat memicu kecemasan. Menurut penelitian pada 2010, orang dengan gangguan panik dan kecemasan sosial sangat sensitif terhadap efek kafein yang memicu kecemasan. Jadi jika kamu selalu menghabiskan waktu dengan mengonsumsi secangkir kopi untuk menemani harimu, cobalah untuk mengurangi asupan kafeinmu dengan mengonsumsi minuman yang lebih sehat lainnya.
4. Pemicu Pribadi

Pemicu pribadi ini sulit diidentifikasi, tetapi hal ini mungkin dimulai dengan bau, tempat, atau bahkan lagu. Pemicu pribadi mengingatkanmu baik secara sadar atau tidak sadar tentang ingatan buruk atau peristiwa yang tidak menyenangkan yang terjadi dalam hidup. Individu yang mengalami gangguan stres pascatrama (PTSD) sering mengalami pemicu kecemasan dari pemicu lingkungan.(pid)