GENERASI tahun 1980-an pasti tahu sosok Hilman Hariwijaya. Ia menemani perjalanan para remaja Indonesia di era tersebut dengan menulis cerita pendek Lupus di majalah Hai pada Desember 1986.
Innalillahi wainaillaihi rojiun, Hilman Hariwijaya meninggal dunia pada Rabu (9/3), mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 08.02 WIB. MerahPutih merangkum dari beberapa informasi bahwa kondisi kesehatan Hilman Hariwijaya sudah terlihat menurun sejak akhir 2021. Hal tersebut juga tampak dari sejumlah unggahan sang penulis di media sosial.
Baca Juga:

Hilman Hariwijaya menemani perjalanan remaja 1980-an. Penulis kelahiran 25 Agustus 1964 ini memulai debutnya di Majalah Hai tahun 1986 dengan menukis cerita pendek Lupus. Dengan judul yang sama, cerita pendek itu kemudian dikembangkan menjadi novel. Ia bersama dua penulis lainnya, yakni Gusur Adhikarya dan Boim Lebon, membuat itu dan dikenal dengan trio penulis novel Lupus.
Lupus merupakan novel yang meledak pada masanya. Novel Lupus pertama diterbitkan pada tahun 1986 berjudul Lupus I: Tangkaplah Daku Kau Kujitak.
Lupus identik sekali dengan permen karet yang tak pernah lepas darinya. Model rambut berjambul yang sering dihina Lulu, sang adik, dengan sebutan sarang Burung. Karakter Lupus tersebut juga dikenal dengan sifatnya yang konyol, usil dan lucu hingga membuatnya disukai oleh seluruh teman-temannya. Alur ceritanya pun tidak neko-neko, ringan dan menyenangkan untuk dibaca.
Selain menulis cerita pendek dan novel Lupus, Hilman Hariwijaya juga pernah menjadi penulis naskah beberapa film, seperti Dealova (2005), The Wall (2007), Anak Ajaib (2008), Suka Ma Suka (2009), dan Rasa (2009).
Baca Juga:

Hilman tak berhenti berkarya, Ia pun merambah dunia pertelevisian dalam beberapa tahun terakhir. Dia menulis skenario sinetron Cinta Fitri (Season 2 - Season 3), dan Melati untuk Marvel.
Diunggahan terakhirnya, Hilman Hariwijaya terlihat sedang terbaring di atas kasur, kemudian ada anak berkostum Spider-Man. Kini, sang penulis tersebut telah tiada. Dalam unggahan tersebut diramaikan ucapan duka warganet.
"Innalillahi wainailaihi rojiun?? terima kasih om hilman sudah menghibur remaja-remaja dengan karya yang luar biasa", komentar netizen.
Terima kasih atas karya-karyamu yang telah mengiringi masa remaja kami Hilman, kini beristirahatlah dengan tenang. (DGS)
Baca Juga: