Hilal Tampak 23 Mei, LAPAN: Idul Fitri 24 Mei
MerahPutih.com - Peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rhorom Priyatikanto menyatakan bahwa hilal atau bulan baru tampak pada Sabtu (23/5). Artinya, Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Minggu (24/5).
Rhorom mengatakan pada 22 Mei 2020 maghrib, Bulan belum konjungsi dengan Matahari dan masih berada di bawah ufuk saat Maghrib. Konjungsi Bulan dan Matahari terjadi pada 23 Mei 2020 pukul 00.39 WIB. Maka, ada kemungkinan tidak dapat melihat hilal pada 22 Mei petang.
Baca Juga
Sambut Idul Fitri, Perhimpunan INTI se-Indonesia Bagikan Sembako Secara Serentak
"Secara default, akan dilakukan istikmal atau menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari. 1 Syawal akan jatuh pada tanggal 24 Mei 2020," kata Rhorom di Jakarta, Jumat (22/5)
Rhorom menuturkan pada 29 Ramadan 1441 Hijriah atau pada 22 Mei 2020, diprediksi hilal tidak tampak. Namun, pada 23 Mei 2020 hilal sudah cukup tinggi dan cukup umur sehingga mudah untuk diamati.
Ketinggian hilal untuk wilayah Indonesia pada 22 Mei 2020 bernilai antara -5,5 hingga -3,5 derajat ketika Matahari terbenam, lebih kecil dibandingkan dengan kriteria MABIMS (altitude > 2 derajat), kriteria LAPAN (altitude > 3 derajat).
Sedangkan, ketinggian hilal untuk wilayah Indonesia pada 23 Mei 2020 bernilai antara +5,5 hingga +7 derajat ketika Matahari terbenam, yang mana lebih besar dibandingkan dengan kriteria MABIMS dan LAPAN.
Jika hilal tidak tampak atau tidak teramati pada 29 Ramadan, barulah ditetapkan menambahkan 30 Ramadan. Sehingga umur bulan Ramadan di tahun ini harus digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari. Oleh karena itu, 1 Syawal diprediksi jatuh pada 24 Mei 2020.
"Syawal kali ini bukan masa kritis yang penuh potensi perbedaan, alhamdulillah," tutur Rhorom.
Sebelumnya, sidang Isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1441 Hijriyah atau perayaan Idul Fitri tahun 2020 Masehi akan digelar Kementerian Agama pada Jumat petang (22/5).
Baca Juga
Kemenag Atur Mereka yang Boleh Malam Takbiran di Masjid, Lainnya dari Rumah
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dijadwalkan akan memimpin langsung sidang Isbat. Terdapat tiga sesi sidang isbat diawali dengan pemaparan posisi hilal awal Syawal 1441 H oleh anggota tim Falakiyah Kemenag Cecep Nurwendaya sebelum Maghrib.
Setelah maghrib, sidang Isbat dibuka Menag Fachrul dilanjutkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari 80 titik di seluruh Indonesia. (Knu)