MerahPutih.com - Dinas Bina Marga DKI Jakarta diimbau untuk bergerak cepat mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem di ibu kota.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono saat penyerahan peralatan dan Kendaraan Dinas Operasional (KDO) lapangan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Heru Budi Disuruh Jokowi Acak-acak Program Anies
Ada sejumlah peralatan yang dibagikan ke Dinas Bina Marga antara lain baby roller 10 unit, stamper kuda 6 unit, asphalt cutter 12 unit, jack hammer 10 unit, genset listrik 10 unit, stemper kodok 10 unit, ride on scubber sedang 5 unit
Lalu, ride on scubber kecil 5 unit, mobil pick up 14 unit, mobil tangga 2 unit, mobil derek 1 unit, mobil tangki air 1 unit, excavator mini 1 unit.
"Saya minta Kepala Dinas langsung bekerja, bergerak, terutama ke tempat-tempat yang memang lokasinya sudah harus diperbaiki. Langsung ke wilayah-wilayah dan langsung bekerja," kata Heru.
Heru menuturkan, pengadaan peralatan dan KDO tersebut dilakukan melalui e-katalog. Karena kondisinya masih baru, ia berpesan agar dilakukan perawatan secara rutin, sehingga dapat digunakan untuk melayani masyarakat dengan baik.
"Saya titip untuk dirawat. Mudah-mudahan bermanfaat untuk pelayanan masyarakat," cetusnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, pengadaan peralatan baru ini lantaran sudah lebih 10 tahun Dinas Bina Marga DKI Jakarta menggunakan kendaraan atau peralatan sebelumnya yang mana berasal dari pengadaan tahun 2000.
Baca Juga:
Eks TGUPP Anies Geram Layanan Internet Gratis Jakwifi Diputus saat Heru Budi Menjabat
Untuk pengadaan barang tersebut menggunakan dana APBD DKI tahun 2022.
"Kondisi kendaraan sudah tidak mampu lagi mendukung percepatan penanganan dampak cuaca ekstrem di DKI Jakarta," kata Hari.
Ia mencontohkan, salah satu dampak cuaca ekstrem yaitu banjir. Dinas Bina Marga DKI telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) penanganan mulai dari sebelum, saat, dan sesudah terjadi genangan.
Langkah yang dilakukan sebelum terjadi genangan adalah Dinas Bina Marga DKI Jakarta memperbaiki tali-tali air yang menjadi jalannya air ke drainase. Saat terjadi genangan, Satgas Dinas Bina Marga turun ke lapangan.
Kemudian, setelah terjadi genangan, Satgas Dinas Bina Marga tetap turun ke lapangan untuk membantu percepatan penanganan perbaikan jalan-jalan yang berlubang akibat genangan atau banjir.
"Tentunya, lebih cepat. Peralatan baru ini kan masih presisi, jadi cepat. Otomatis dengan peralatan baru ini, penanganan jadi lebih cepat," tegas Hari. (Asp)
Baca Juga:
Heru Budi Beri Beasiswa Anak Nakes DKI yang Gugur saat Penanganan COVID-19