MerahPutih.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui, bahwa permasalahan yang paling sulit diatasi di Jakarta ialah soal kemacetan.
Hal tersebut diungkap Pj Heru ketika menjamu Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata di Balai Kota DKI, Jakarta, pada Kamis (15/12).
Baca Juga:
Heru Budi Minta Warga DKI Berperan Aktif Awasi Kualitas Pangan Kantin Sekolah
Pj Heru pun menjelaskan, persoalan kemacetan menjadi yang tersulit, karena tingkat pembelian kendaraan bermotor di ibu kota sangat tinggi. Apalagi sekarang banyak perusahaan yang menawarkan mobil atau motor dengan harga murah.
"Nah yang paling sulit adalah kemacetan pak (Alexander). Di sisi lain Kita mengurai kemacetan, di sisi lain warga tidak bisa dicegah untuk membeli kendaraan, kendaraan makin murah, motor makin murah, kredit semakin murah," jelasnya.
Diketahui, ada tiga instruksi Presiden Jokowi untuk Heru selama menjabat Pj Gubernur DKI adalah penanggulangan banjir, penataan tata ruang termasuk macet, dan mengatasi dampak resesi ekonomi.
Baca Juga:
DPRD DKI Kritisi Kebijakan Baru Heru Budi Soal Pembatasan Usia PJLP
"Kami mendapat tugas dari pemerintah pusat pak, ada tiga, penanggulangan banjir, tata ruang yang tadi disampaikan termasuk dalam kemacetan," ujar Heru.
Kendati demikian, Heru menuturkan, hal ini merupakan tantangan yang harus diselesaikan. Jajarannya akan melakukan sejumlah kebijakan untuk mengurangi kemacetan seperti menyambungkan jalan agar bisa mengurai volume kendaraan.
"Nah itu tantangan buat kita bukan tidak bisa tetapi mudah-mudahan buat tahun naik dan jalan-jalan tidak belum tersambungkan pak Kadis (Bina Marga), bisa dilakukan di tahun 2023," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Heru Budi Sebut Deputi Gubernur akan Bantu Pemprov DKI Lebih Lincah