Merahputih.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian optimis percepatan vaksinasi COVID-19 tidak hanya sekedar untuk melakukan proteksi perorangan. Tapi juga dalam rangka membangun kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Prinsip herd immunity ini adalah minimal 2/3 dari populasi harus memiliki antibody pada time frame yang sama. Sehingga program vaksinasi ini kuncinya adalah kecepatan,” ujarnya, Minggu (31/1).
Baca Juga:
Anies Perpanjang PSBB, PKS DKI: Kasus COVID-19 Mengkhawatirkan
Oleh karena itu, sebagai negara yang menganut sistem desentralisasi, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk melaksanakan program vaksinasi dengan cepat. Termasuk kerja sama dengan unit pemerintahan ditingkat desa.
Untuk mendukung percepatan ini, tentu harus ada kerja sama antara pusat dan daerah. Karena, Indomesia memiliki sistem politik pembagian kekuasaan. Dimana ada Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, bahkan Pemerintah Desa, yang mana Kepala Desanya adalah pejabat politik.
"Mereka dipilih oleh rakyat dan memiliki anggaran sendiri (APBDes),” tutur Mendagri Tito.

Kekompakan dalam menyukseskan program vaksinasi menjadi bagian yang tak kalah penting untuk dilakukan.
Di bawah komando Menteri Kesehatan, semua stakeholder, kepala daerah dan otoritas daerah dan non pemerintah, dipandang perlu mendukung program vaksinasi agar masyarakat terbebas dari pandemi COVID-19. Kekompakan antara pusat daerah ini menjadi kunci.
"Dengan di bawah komando tentunya Bapak Menkes, kita semua kementerian/lembaga pasti akan mendukung apapun juga kebijakan dari Bapak Menkes,” katanya.
Baca Juga:
Ketersediaan Tempat Tidur Ruang Isolasi COVID-19 di Jakarta Tersisa 14 Persen
Mantan Kapolri ini juga meminta kepala daerah untuk mendukung proses vaksinasi. Mulai dari kelancaran dan keamanan distribusi, pelaksanaan vaksinasi termasuk vaksinator, hingga pasca vaksinasi dilakukan.
“Nah, dalam konteks kesehatan, yang paling utama adalah mendukung program vaksinasi, pelaksanaan vaksinasi ini kita harapkan bisa cepat dan aman," tutup Tito. (Knu)