Helm Indonesia Unjuk Gigi di Kompetisi Balap Motor Internasional
MESKI Indonesia baru bisa menggelar MotoGP lagi pada Maret 2022 lalu di Sirkuit Mandalika, Lombok, bukan berarti Sang Saka Merah Putih absen selama gelaran adu balap motor skala internasional itu.
Paling tidak, meski bukan pembalapnya, Indonesia tetap terpampang sebagai jargon di beberapa motor, seperti pada tim Suzuki, Honda, dan Yamaha.
Bahasa Indonesia sempat 'mejeng' sebagai jargon 'Nyalakan Nyali' di motor tim Suzuki Ecstar, 'Semakin di Depan' pada motor tim Monster Energy Yamaha, hingga 'Satu Hati' di motor tim Repsol Honda. Di samping itu, Indonesia juga unjuk gigi lewat salah satu produk perlengkapan pembalap paling penting dan sering jadi sorotan saat siaran langsung.
Warga +62 boleh bangga karena pembalap top sekelas Aleix Espargaro saat ini sedang bertengger di posisi kedua klasemen MotoGP menggunakan helm buatan Indonesia. Espargaro telah menggunakan helm KYT untuk balapan di kelas tertinggi Grand Prix bahkan sejak 2016 silam.
Baca juga:
Kontrak Bersejarah Helm Indonesia Mejeng di Kepala Pembalap MotoGP
Pembalap nan kemarin sempat terlalu cepat unjuk gigi di GP Catalunya tersebut beralih dari helm Prancis Shark lalu menandatangani kontrak dengan KYT. Saat itu Espargaro nan masih membela tim Suzuki senang bisa bekerja sama jangka panjang dengan KYT.
Selama mengenakan helm buatan Indonesia, Espargaro tak pernah protes dengan mutunya. Apalagi bagi pembalap mana pun sangat penting untuk memilih helm dengan kualitas terbaik, bukan sekadar sponsor saja.
Pada 2014 KYT mengakuisisi helm asal Italia Suomy nan pernah digunakan Andrea Dovizioso. Hasil akuisisi tersebut membuat para pembalap tak ragu lagi dengan kualitas KYT.
Baca juga:
Mengintip Helm Pembalap MotoGP Spesial Seri Mandalika
Hingga kini sudah ada tiga pembalap selain Espargaro di kelas MotoGP mengenakan helm KYT dan Suomy. Antara lain Lorenzo Savadori (Aprilia), Enea Bastianini (Gresini Ducati Racing), dan Francesco Bagnaia (Lenovo Ducati Team). Sebelumnya KYT juga diketahui pernah menjadi helm untuk mantan pembalap Ducati Andrea Iannone.
Sementara di kelas Moto2 ada beberapa pembalap mengenakan helm KYT. Seperti Augusto Fernandez (Moto2), Lorenzo Dalla Porta (Moto2), Stefano Manzi (Moto2), Niccolo Antonelli (Moto2), dan Simone Corsi (Moto2).
Di Moto3, ada Jaume Masia, Riccardo Rossi, Mario Aji, dan Dennis Foggia. Namun bukan hanya KYT sebagai helm Indonesia nan unjuk gigi di ajang balap internasional sekelas Grand Prix. Ada pula NHK nan produknya turut mejeng di kepala pembalap-pembalap top.
Baca juga:
Berbahaya Pakai Helm yang Ada Siku dan Tonjolan
NHK memulai langkahnya di kompetisi Grand Prix sedikit lebih lambat dari KYT pada 2017 saat produknya menjadi sponsor untuk pembalap MotoGP Karel Abraham. Sementara di kelasMoto3 saat itu ada Jakub Kornfeil.
Saat ini helm NHK kebanyakan digunakan pembalap Moto2 dan Moto3, seperti Alonso Lopez (Moto2), Bo Bendsneyder (Moto2), Adrian Fernandez (Moto3), dan Ivan Ortola (Moto3). Uniknya, Bendsneyder meski berkebangsaan Belanda, namun di dirinya memiliki darah Indonesia.
Pembalap dari tim SAG Mandalika Team tersebut justru diminati timnya karena memiliki darah keturunan Indonesia dari kakek pihak ayahnya. Kakek Bendsneyder pindah ke Belanda pada 1956 dari Surabaya dan kini keluarganya telah menetap di Belanda.
Baca juga:
Produk Lokal Made In Negeri Aing Ternyata Dipakai Pembalap MotoGP dan Moto2
Meski tak bisa berbahasa Indonesia, Bendsneyder pernah mengaku akan sangat senang bila dapat balapan di bawah bendera Indonesia.
"Tentu saja saya akan merasa terhormat bila bisa balapan di bawah bendera Indonesia. Tapi sekarang sulit karena saya tinggal di Belanda, di bawah peraturan dan pemerintah Belanda," katanya mengutip Motorsport. (waf)
Baca juga:
Mengenal Bo Bendsneyder, Pembalap Moto2 Berdarah Indonesia