Heli Tempur Apache Indonesia Lebih Canggih dari Singapura, Ini Spesifikasinya

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 21 Mei 2018
Heli Tempur Apache Indonesia Lebih Canggih dari Singapura, Ini Spesifikasinya
Helikopter TNI AD jenis Apache AH 64E uji terbang di atas Semarang Jawa Tengah. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

MerahPutih.com - Skuadron 11/Serbu Semarang mendapatkan kekuatan baru dengan bergabungnya delapan helikopter tempur Apache AH 64E yang didatangkan dari Amerika Serikat (AS). Helikopter tempur ini merupakan tipe tercanggih dari generasi Apache yang sudah ada sampai saat ini.

“Apache AH 64E merupakan heli berteknologi paling canggih saat ini,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memimpin langsung upacara serah terima yang dilaksanakan di Pangkalan Udara TNI Angkatan Darat (Lanumad) Ahmad Yani Semarang, pekan lalu.

Wajar pernyataan Menhan ini akhirnya menjadi rujukan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono menegaskan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dimiliki TNI AD yang dirancang hingga 2019 telah memiliki teknologi yang canggih. "Semuanya alutsista yang dimiliki telah memiliki teknologi yang canggih baik seperti tank dan senjata untuk Armed, Arhanud, Infanteri."

Mesin Apache Indonesia Lebih Cepat dari Singapura

Apache
Helikopter TNI AD jenis Apache AH 64E uji terbang di atas Semarang Jawa Tengah. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

Kehadiran helikopter tempur ini menjadikan Indonesia negara kedua di Asia Tenggara yang memiliki skadron heli tempur Apache selain Singapura. Negara Pulau itu terhitung telah mengoperasikan 20 unit AH-64D Apache Longbow sejak tahun 2006, yang dikirim dalam dua gelombang pada tahun 1999 dan 2001. Meski armada heli Singapura lebih banyak dan senjatanya lebih lengkap, tetapi Apache yang dimiliki Indonesia merujuk spesifikasi yang dilampirkan pihak Boeing punya kemampuan lebih dibanding Apache kepunyaan Singapura.

Apa yang baru dari AH-64E Apache Guardian milik Indonesia? Yang paling kentara adalah adopsi mesin baru, yakni digunakan sepasan mesing T700-GE-701D dari General Electric, yang punya kekuatan lebih besar dari mesin AH-64D, yakni 1.994 shp (1.487 kW). Transmisi mesin pun diubah menjadi coupe dengan tenaga ekstra. Alhasil kecepatan maksimum AH-64E bisa mencapai 300 km per jam, sementara AH-64D kecepatan maskimumnya 293 km per jam. Meningkatnya kecepatan pada AH-64E diketahui juga berkat penggunaan material komposit baru pada pada baling-baling.

Dilengkapi Teknologi Drone

apache
Helikopter TNI AD jenis Apache AH 64E uji terbang di atas Semarang Jawa Tengah. ANTARA FOTO/R. Rekotomo


Di AH-64E, Boeing menyematkan sistem datalink MUM-TX lansiran L-3 Communications. Keunggulan dari datalink ini memungkinkan awak helikopter untuk dapat mengendalikan drone (UAV) lewat frekuensi C, D, L, dan Ku-band. Yang baru lainnya, Boeing melakukan perbaikan pada elemen landing gear.

AH-64E Guardian memang dibangun berdasar basis helikopter AH-64D Longbow. Helikopter ini digerakkan dengan mesin T700-GE-701D. Helikopter ini dilengkapi dengan beberapa fitur khusus untuk menunjang kemampuannya dalam melaksanakan misi tempur.

Daya Hancur Senjata

apache
Helikopter Apache Tipe AH-64E. Foto: militerhankam

Fitur–fitur tersebut di antaranya sistem radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, sistem deteksi target M-TADS, peluru kendali atau rudal udara ke darat AGM 114 Hellfire dengan daya jangkau efektif 8 kilometer, roket Hydra kaliber 70 milimeter, pylon peluncur rudal udara ke udara yang dapat dipersenjatai dengan rudal AIM-9 Sidewinder, Stinger, Mistral dan atau Sidearm.

Tak ketinggalan AH-64E juga dilengkapi pula kanon M230 kaliber 30 milimeter yang mampu menembakkan sebanyak 625 butir peluru per menit nya. Untuk menunjang sistem deteksi target M-TADS, serta radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, dipasang pula perangkat Forward Looking Infra Red atau FLIR yang dapat digunakan untuk mencari sasaran dengan menggunakan gelombang infra merah.

Kesemua fitur tersebut memungkinkan helikopter tempur ini untuk dapat bertempur dalam situasi dan kondisi cuaca apapun. Konfigurasi senjata juga dapat dilakukan sesuai misi yang akan diembankan. Semisal, untuk menghalau gerak maju pasukan lapis baja musuh, disiapkan konfigurasi 16 unit rudal udara ke darat AGM 114 Hellfire serta 4 unit rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder. (*)

#Alutsista #TNI
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan