Heboh Cacing Berkepala Dua, Diberi Nama Kevin dan Perry

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 14 November 2020
Heboh Cacing Berkepala Dua, Diberi Nama Kevin dan Perry
Cacing kerap dijadikan sasaran pemangsa lainnya. (Foto: Pixabay/Kathy2408)

SEORANG ibu rumah tangga menemukan seekor cacing berkepala dua di halaman rumahnya di Cheltenham, Gloucestershire, Inggris. Wanita itu kemudian memberi nama cacing tersebut, Kevin dan Perry. Ia pun membagikan foto dan video cacing berkepala dua itu lewat media sosialnya yang ditanggapi ramai oleh netizen.

Sherrie Fox mengatakan orang-orang “terpesona” melihat postingan yang dia unggah karena nampak aneh dan langka. Menurut Gloucestershire Live yang merekam momen “menakjubkan” itu pada 8 November lalu sebelum melepaskan Kevin dan Perry ke dalam pot tanaman.

Baca Juga:

Kucing Ikonik Hagia Sophia Meninggal

cacing
Caing berkepala dua yang ditemukan di Gloucestershire, Inggris. (Foto: Pinterest)

Mengutip Mirror.co.uk, penelitian sebelumnya menunjukkan ada kemungkinan cacing tumbuh dua kepala setelah dipotong menjadi dua. Tetapi Sherrie bersikeras bahwa temuannya itu sangat tidak biasa.

Dalam sebuah studi 2017, para ilmuwan menemukan cacing yang diamputasi bergenerasi menjadi mahluk bekepala dua setelah menghabiskan lima minggu di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Dilaporkan Cnet, Selasa (13/6/2017) salah satu cacing angkasa yang diregenerasikan menjadi spesimen langka berkepala dua. Peneliti yang menjalankan eksperimen dari Tufts University mengatakan bahwa mereka tak pernah melihat dalam 18 tahun mereka mempertahankan koloni lebih dari 15.000 cacing pipih.

Baca Juga:

Prada Luncurkan Jaket Kece untuk Anjing

cacing
Caing dijadikan bahan percobaan di ruang angkasa. (Foto: Pexels/Sippakorn Yamkasikorn)

Selain menemukan cacing berkepala dua, para peneliti juga menemukan bahwa cacing ruang angkasa mengalami visi spontan dimana mereka membelah tubuh untuk membuat dua atau lebih cacing identik. Tetapi hal ini tidak terjadi dengan cacing yang tinggal di rumah.

Inti dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah pola regenerasi cacing diubah saat berada di luar angkasa, dan untuk melihat apakah temuan seperti itu mungkin diaplikasikan pada manusia. Ini berhubungan ambisi manusia untuk mengarungi angkasa luar. (ans)

Baca Juga:

Terjual, Merpati Balap Seharga Rp21,2 Miliar

#Breaking #Viral #Hewan #Hewan Aneh
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan