Heboh Anjing di Bekasi Mau Ditombak dan Pemilik Diancam Dibunuh

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 01 November 2021
Heboh Anjing di Bekasi Mau Ditombak dan Pemilik Diancam Dibunuh
Anjing. (Foto: Pexels/Rob Waller)

MerahPutih.com - Pasca kejadian dugaan penganiayaan anjing Canon yang berujung viral, dan vidio seekor anjing di Bali di masukan karung oleh pengendara dan diracun, kini masyarakat kembali dihebohkan dengan beredar video seorang pria yang berupaya menganiaya seekor anjing dengan cara berusaha menombaknya.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat 29 Oktober 2021. Tak hanya itu, seorang pria sempat menodongkan tombaknya ke pemilik anjing dan mengancam akan membunuhnya juga.

Baca Juga:

Rumput, Tempat Favorit Anjing Berguling-guling

Berdasarkan pengakuan pemilik anjing, yakni Agnes Monica, saat itu dirinya tengah mengajak anjing-anjingnya untuk berjalan-jalan. Namun salah satu anjingnya yang berwarna hitam tiba-tiba nyelonong keluar dan mendatangi sekitar rumah seorang bapak yang pelihara ayam.

Tapi tidak disangka justru tidak lama kemudian, adanya ancaman membunuh anjing tersebut karena diduga ada masalah dengan ayamnya.

Ketua Animal Defenders Indonesia (ADI), Doni Herdaru mengaku, telah mendapatkan laporan terkait dugaan penganiayaan terhadap seekor anjing di Bekasi, Jawa Barat itu pada Jumat malam 29 Oktober 2021.

Setelah ada aduan tersebut, pihaknya segera menindaklanjuti pada Sabtu 30 Oktober 2021 pagi, dan menjumpai pengurus lingkungan untuk diajak berembug menyelesaikan masalah ini.

Anjing dan kucing  (Foto: Unsplash/Krista Mangulsone)
Anjing dan kucing (Foto: Unsplash/Krista Mangulsone)

"Namun di lapangan ternyata tidak seperti yang diharapkan, ada sikap keras dari pelaku, dan pihak korban tampak emosional karena menurut mereka, mereka seperti diremehkan," ujar Doni dalam keterangan pada wartawan, Minggu (1/11).

Menurutnya, saat kejadian penombakan dan ancaman pembunuhan tersebut, tak ada seorang pun yang membantu.

"Yang kami sesalkan, saat kejadian tidak ada yang membantu mereka. Catat ya! Bahkan pak ketua RT juga tidak melerai dan memilih berdiam diri," kata dia.

Padahal, saat datang ke lokasi kejadian, Doni berharap agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara baik-baik.

"Namun sepertinya mentok dan saya menyerahkan kepada ketua lingkungan untuk diselesaikan internal. Bahkan sepertinya, saat kami kembali, ada eskalasi situasi di lapangan yang akhirnya membuat pelapor ini terpaksa memutuskan untuk melanjutkan ke jalur hukum," ujarnya.

Doni pun mengatakan sempat berbincang dengan pelaku, namun ia dibuat terkejut dengan pengakuannya justru ancaman yang dikeluarkan. Sehingga pihaknya pun mendukung pelaporan yang akan dilakukan oleh korban, menurutnya hal itu dilakukan untuk menimbulkan efek jera.

"Kami mendukung keputusan pelapor untuk melibatkan pihak kepolisian agar bisa menimbulkan efek jera, agar dikemudian hari tidak terjadi hal-hal seperti ini. Inilah saatnya pihak Kepolisian hadir memberikan pengayoman bagi pelapor dan lingkungan tempat mereka tinggal karena apa yang dilakukan pelaku juga sangat membahayakan jiwa manusia lainnya," ujarnya. (*)

Baca Juga:

Lebih Pintar Anjing atau Kucing?

#Anjing #Anjing Peliharaan
Bagikan
Bagikan