Kesehatan
Hati-Hati, Ternyata Film Pahlawan Super Berdampak Buruk Bagi Anak
PAHLAWAN super, mendengar kata itu mungkin kita langsung berpikir sesosok mahkluk kerap memberikan pesan positif tentang kebaikan yang mengalahkan kejahatan. Sayangnya, hal tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar.
Sebuah penelitian baru mengungkapkan kalau film-film tentang pahlawan super teryata mengirimkan pesan berbahaya kepada anak lelaki karena menggambaran karater 'baik' yang menoleransi kekerasan.
Dilansir dari dpam Kamis (8/11), analisis yang dilakukan merinci dari 10 film pahlawan super di tahun 2015 dan 2016 menemukan kalau tokoh protagonis atau orang baik rata-rata melakukan kekerasan 23 kali dalam satu jam. Sementara tokoh antagonis atau orang jahat hanya melakukan 18 tindakan kekerasan per jam.
Hal yang mengejutkan lainnya yakni tokoh protagonis juga berperan sebagai orang yang melakukan pembunuhan lebih banyak dari antagonis. Sementara pahlawan super lelaki terlibat lebih dari lima kali melakukan kekerasan daripada pahlawan super perempuan.
"Anak-anak dan remaja melihat pahlawan super sebagai 'orang baik', dan mungkin dipengaruhi oleh peran mereka dalam berperilaku mengambil risiko dan melakukan kekerasan," ungkap Profesor Pediatri di Penn State College of Medicine sekaligus penulis utama Robert Olympia, yang dipresentasikan di konferensi American Academy of Pediatrics tahun 2018.
Meski ada fakta seperti itu, bukan berarti film pahlawan super harus ditarik dari peredaran. Kuncinya adalah pendampingan orang tua saat menonton film-film bergenre pahlawan super.
Orang tua wajib mendiskusikan tentang kekerasan di dalam film. Hal ini dapat membantu anak dalam membangun keterampilan berpikir kritis untuk mengevaluasi apa yang mereka lihat dan menyesuaikannya dengan nilai-nilai keluarga. (yani)