Kesehatan
Hati-Hati, Sekarang Usia 30-an Rentan Penyakit Jatung
KESEHATAN sangat penting bagi semua orang. Selain olahraga, memerhatikan asupan makanan merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan. Hal itu termasuk dalam menjaga kesehatan jantung.
Nah, tahukah kamu? Bahwa penyakit jantung koroner yang dulu lebih sering terjadi pada usia paruh baya mulai menyerang kalangan yang lebih muda, yakni 25-29 tahun. Hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
1. Usia penderita jantung semakin dini
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Johan Winata, penyakit kardiovaskuler seperti stroke dan jantung koroner adalah penyebab kematian urutan pertama di dunia dan Indonesia.
"Angka penderita stroke dan jantung koroner makin tinggi setiap tahun, dan penderitanya semakin dini," kata Johan dalam acara Nestle Acticor di Jakarta, dikutip Antara.
2. Gampang marah salah satu penyebab rentannya penyakit jantung koroner
Porsi serangan jantung yang terdeteksi pada orang-orang di bawah 35 tahun mencapai angka 20 persen.
Beberapa faktor penyebab tingginya penyakit jantung di Indonesia meliputi gaya hidup tidak sehat, misalnya kurang aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur yang rendah.
"Stres dan gampang marah juga membuat usia muda rentan terkena penyakit jantung koroner," jelas Johan.
Baca juga berita lainnya dalam artikel:
Yuk Makan Pindang Patin, Berikut Rahasia Kesehatannya untuk Tubuh
3. Tiga cara bebas penyakit jantung
Ada tiga cara yang bisa diterapkan untuk terbebas dari risiko penyakit jantung, yakni rajin berolahraga, tidak merokok, dan menyantap makanan-makanan sehat.
Rokok adalah salah satu faktor yang mempercepat risiko penyakit jantung terhadap kalangan muda.
4. Mulai kurangi konsumsi makanan cepat saji
Dokter Johan Winata juga mengingatkan untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji, sebab kebanyakan menunya tinggi kalori.
"Habis makan langsung kenyang, jadi enggak mau makan sayur dan buah." Nah, dengan ancaman penyakit jantung tersebut, hal yang bisa dilakukan yaitu kamu memasuki kepala tiga untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat dan aktif. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel:
Bolehkah Penderita Diabetes Tetap Berpuasa? Ini Penjelasan Medisnya