Kesehatan
Hati-Hati, Kol Goreng Bisa Picu Kanker
KAMU tentu sudah tidak asing dengan sayur kol bukan? Sayuran yang sering dijadikan lalapan ini, beberapa tahun lalu sempat menjadi viral hingga sekarang, karena rasanya yang enak ketika digoreng. Bentuknya yang melingkuk-lingkuk dengan potongan kecil disertai dengan warna coklat kehijauan, membuat kol goreng terlihat nikmat ketika belum disantap.
Baca juga:
Tips dan Trik Agar Anak Mau Melahap Menu Sehat di Meja Makan
Penglihatan itu pun ternyata tidak salah. Hal yang awalya dikira hanya enak di mata, ternyata enak juga di lidah. Kol goreng akhirnya menjadi salah satu menu andalan bagi masyarakat Indonesia untuk dijadikannya pilihan menu. Namun tahukah kamu, bahwa kol goreng ternyata bisa menyebabkan kanker, jika dikonsumsi berlebihan?
Melansir dari Alodokter, kol memiliki sejuta kandungan yang berguna bagi tubuh, misalnya saja vitamin C, vitamin K, vitamin B6, vitamin B1, asam folat dan sumber energi seperti karbohidrat, protein, kalsium, kalium, dan thiamin. Kol memiliki segudang manfaat.
Baca juga:
Kol mengandung zat antikanker dan dapat menurunkan risiko kanker pada seseorang karena mengandung senyawa sulforaphane. Ada juga kandungan apigenin yang dapat menurunkan ukuran kanker payudara. Kol ungu juga mengandung antioksidan anthocyanin yand dapat menghambat pertumbuhan sel tumor baru. Kol juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, serta meningkatkan kekebalan tubuh dan pencernaan.
Namun menggoreng kol dengan suhu panas dan minyak yang telah digunakan untuk mengoreng berkali-kali, dapat mengakibatkan kandungan yang baik dalam kol hancur. Selain itu, kol goreng dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker akibat minyak yang sudah digunakan berkali-kali karena dapat mengeluarkan radikal bebas yang merupakan zat karsinogenik (zat penyebab kanker).
Disamping itu, minyak berlebih pun dapat menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh naik. Lebih baik konsumsi kol yang segar, jika ingin menggoreng kol, gunakan minyak yang baru dan suhu yang rendah jadi kandungan dan manfaat dari kol tetap ada. (Nic)
Baca juga: