MerahPutih.com - Pemerintah terus mematangkan pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi telah meneken Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) pada Selasa (15/2).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengedepankan konsep Indonesiasentris, sebagaimana cita-cita Presiden pertama RI Soekarno yang ingin menempatkan Kalimantan sebagai pusat pemerintahan.
"Konsepsinya ibu kota negara baru ini merupakan penjabaran dari Indonesiasentris dan secara historis apa yang dilakukan oleh Bung Karno pada tahun 1960 sudah menempatkan Kalimantan itu sebagai koridor strategis guna menatap masa depan dunia yang berada di Pasifik," kata Hasto dalam webinar yang bertemakan Sharing Session tentang IKN Baru Indonesia, Jumat (18/2).
Baca Juga:
Berbagai Aturan Turunan Ibu Kota Baru Setelah Jokowi Teken UU IKN
Mahasiswa doktoral Universitas Pertahanan ini menjelaskan bahwa Kalimantan sebagai IKN sudah sebagai konsekuensi geopolitik Indonesia.
"Mengingat di depan Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur itu terbentang suatu kawasan perdagangan strategis dari Selat Lombok hingga ke Selat Makassar," ungkapnya.
Menurut Hasto, pembangunan IKN ini sebenarnya mencerminkan geopolitik dari Soekarno yang mencerminkan suatu kepemimpinan Indonesia yang bebas dari penjajahan.
"Kemudian semangat dunia baru yang demokratis yang mengedepankan eksistensi damai," imbuhnya.
Baca Juga:
TNI Bakal Siapkan Puluhan Ribu Tentara Baru di Ibu Kota Nusantara
Hasto juga berharap, desain IKN Baru harus mencerminkan keseimbangan. Bukan hanya modern, tetapi harus sesuai kultur dan budaya Indonesia.
"Mementingkan suatu keseimbangan bagaimana alam raya di Kalimantan, Indonesia dan dunia dengan berbagai filosofi, seperti di Bali dikenal konsepsi Tri Hita Karana," ujarnya.
Tata ruang dan arsitektur IKN, lanjut Hasto, harus mencerminkan kepemimpinan Indonesia, kultur Indonesia, dan halaman Indonesia. Suatu spirit modern city, smarty city, tapi harus didasari oleh nature dan culture Indonesia.
"Itu suatu hal yang penting dan menjadi roh desain arsitektur," imbuhnya.
Karena itu, masih kata anak buah Megawati Soekarnoputri ini, IKN yang bernama Nusantara ini melambangkan jembatan antara histori Indonesia.
"Ini pada dasarnya merupakan suatu jembatan histori antara masa lalu Indonesia dan kemudian mimpi Indonesia membangun peradaban dunia. Inilah yang kita harapkan sebagai suatu core value dalam membangun tata kota dan arsitek dari ibu kota baru," tutup Hasto. (Pon)
Baca Juga:
LaNyalla Ingatkan Polemik Tukar Guling Aset Negara Ketika Ibu Kota Pindah