Headline

Hasil Survei Terbaru Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Tinggal Satu Digit

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 15 Februari 2019
 Hasil Survei Terbaru Selisih Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Tinggal Satu Digit
Lembaga Riset Indomatrik merilis hasil survei Pilpres 2019 di Jakarta (MP/Gomes Roberto)

MerahPutih.Com - Lembaga survei Indomatrik menunjukkan persaingan elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019 makin sengit.

Menurut Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik Syahruddin YS, selisih elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf saat ini tinggal satu digit yakni 3,93 persen.

Dalam pemaparan kepada awak media di Jakarata, Syahruddin YS mengatakan bahwa pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan simpati publik sebesar 44,04 persen, sedangkan pasangan Jokowi-Maruf 47,97 persen. Mereka yang belum menentukan (swing voter) tetapi akan berpartisipasi dalam pilpres sekitar 7,99 persen.

Survei Indomatrik ini dilakukan pada tanggal 21 sampai 26 Januari 2019 dan dilaksanakan secara proporsional di 34 Provinsi dengan responden merupakan para pemilih yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih yang memiliki hak pilih dalam Pilpres 2019.

Direktur Lembaga Riset Indomatrik Husin Yazid
Direktur Riset Indomatrik Husin Yazid memberikan keterangan kepada awak media terkait hasil survei Pilpres 2019 (MP/Gomes Roberto)

"Jumlah sample responden sebanyak 1.800 orang. Penentuan responden dilakukan secara random sistematis dengan "margin of error" 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, " terang Syahruddin di Jakarta, Jumat (15/2).

Lebih lanjut, Syahrudin mengatakan bahwa elektabilitas Prabowo-Sandi yang bertengger di angka 44,04 persen ini disebabkan oleh beberapa asumsi responden, di antaranya alasan menginginkan perubahan, mampu memperbaiki ekonomi, mampu membawa Indonesia lebih baik, dan figur Prabowo-Sandi yang dipandang berkarakter tegas dan berwibawa.

Indomatrik mencatat figur Jokowi-Maruf yang memperoleh elektabilitas sebesar 47,97 persen karena dianggap kerjanya terlihat, memberikan bantuan berupa materi terhadap warga, merakyat, dan berpengalaman.

Menurut Syahruddin sebagaimana dilansir Antara, selisih elektabilitas antara keduanya di angka 3,93 persen ini karena dampak penilaian masyarakat terhadap rendahnya kinerja Jokowi yang tidak sesuai dengan janji kampanye pada Pilpres 2014.

Keunggulan elektabilitas di bawah 10 persen bagi petahana, menurut Syahruddin dari Indomatrik, sangatlah riskan.

"Waktu yang masih tersisa 2 bulan ke depan menjadi peluang dan kesempatan emas pasangan Prabowo-Sandi dalam mengejar ketertinggalan," katanya.

Direktur Riset Indomatrik itu menjelaskan, hasil survei yang sangat ketat ini merupakan modal bagi Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf untuk bersaing lebih keras lagi dalam mencari simpati masyarakat dalam memenangi pertarungan pada tanggal 17 April 2019 nanti.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gubernur Khofifah Pimpin Al-Fatihah Doakan Kesembuhan Ani Yudhoyono

#Hasil Survei #Elektabilitas Presiden Jokowi #Prabowo Subianto #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan