KEHIDUPAN yang berkelanjutan atau sustainable terus menjadi isu hangat diperbincangkan oleh masyarakat saat ini. Banyak orang menginginkan gaya hidup lebih ramah lingkungan agar bumi senantiasa nyaman ditinggali ke depannya. Melihat hal ini, Uni Eropa dan ASEAN bekerja sama untuk melakukan inovasi dan riset untuk menyambut kembali Hari Riset dan Inovasi Eropa ASEAN 2022.
Tahun ini, tema dan fokus utama yang diangkat adalah transisi hijau dan kehidupan serba digital. Perhelatan ini akan digelar secara daring pada 2 hingga 11 November mendatang. Acara ini akan mengundang para pembuat kebijakan, pakar diskusi panel dan loka karya, peneliti, pebisnis, dan masyarakat umum.
Baca Juga:
Tahun ini, Uni Eropa dan ASEAN membagi fokus utama riset serta inovasi mereka ke dalam beberapa area penelitian atau tematik. Ada transisi energi dan digitalisasi untuk pengembangan yang sustainable, kerja sama Uni Eropa dan ASEAN dalam transformasi hijau dan digital, transisi energi dan digitalisasi serta perubahan iklim, pengaruh transformatif dari ilmu pengetahuan guna mencapai sasaran hijau dan digital, serta dua tematik lainnya.

Inovasi digital dan lingkungan hijau yang dimaksud di sini adalah membangun kehidupan yang terdigitalisasi, tetapi tetap ramah lingkungan, terutama dari segi perekonomian sirkular. Misalnya dengan lapangan hijau yang terbuka, bangunan serta arsitektur ramah iklim, dan tenaga solar sebagai pembangkit listrik. Dengan itu, teknologi-teknologi terkini juga akan dikembangkan untuk menuju arah penghijauan. Contohnya adalah Artificial Inteligence (AI) yang saat ini banyak dipakai di berbagai negara, termasuk Asia Tenggara dalam menghadirkan nilai ekonomi.
Baca Juga:
Melancong Berfaedah, Cobain Kegiatan Ramah Lingkungan ala Selandia Baru
Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, H. E. Igor Driesmans menyampaikan bahwa penelitian dan inovasi ini tentunya tidak berjalan sendiri. Mereka membutuhkan banyak pihak di berbagai belahan dunia untuk saling bekerja sama. Pengadaan event ini akan menghadirkan ajang tukar pikiran serta ide. Harapannya, hal ini bisa membawa solusi baru untuk inovasi digital dan hijau di area Asia Tenggara serta Eropa.

"Hari Riset dan Inovasi Eropa ASEAN menggarisbawahi kerja sama antara Uni Eropa dan ASEAN dalam ilmu pengetahuan dan penelitian, dialog kebijakan, serta peredaran tenaga kerja antara area Eropa dan Asia Tenggara," ungkap Driesmans dalam rilis pers yang diterima merahputih.com.
Dalam event ini, peserta akan banyak belajar juga mengenai Horison Eropa atau Europe Horizon. Program ini merupakan inisiatif penelitian lintas negara dan program inovasi milik Uni Eropa yang telah berjalan selama tujuh tahun. Horison Eropa juga mengalokasikan dana sebanyak 95,5 miliar euro atau kurang lebih Rp 1,4 kuadriliun. Selain itu, program ini juga mendukung dan memfasilitasi kerja sama antara Uni Eropa dan ASEAN. (mcl)
Baca Juga:
GIIAS 2022 Sambut Teknologi Kendaraan yang Lebih Ramah Lingkungan