Harga Minyak Goreng Curah di Daerah Masih Berkisar Rp 16 Ribu - Rp 19 Ribu Per Kg

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Mei 2022
Harga Minyak Goreng Curah di Daerah Masih Berkisar Rp 16 Ribu - Rp 19 Ribu Per Kg
Minyak goreng curah. (Foto: MP/ Dicke Prasetia)

MerahPutih.com - Harga minyak curah di pasaran masih sulit menyentuh level sesuai ketentuan pemerintah Rp 14.000 ribu per liter, karena mendapatkan subsidi dari negara.

Namun, pedagang warung nasi menyebutkan, misalnya, harga minyak goreng curah di Kota Medan, Sumatera Utara, masih dijual seharga Rp 16.000 per kilogram/kg di pasaran di daerah ini.

Baca Juga:

Minyak Goreng Jadi Pemicu Inflasi di April 2022

"Kebetulan sudah turun menjadi Rp 16.000 per kg, tapi belum sesuai standar harga eceran tertinggi (HET) di pasaran," ujar Wati (40), pedagang warung nasi di Medan, Senin (9/5).

Sesuai HET, lanjut dia, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No.11/2022, pemerintah menetapkan HET minyak goreng curah disubsidi seharga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.

Ia memastikan harga minyak goreng dari bahan baku komoditas kelapa sawit ini belum pernah menyentuh harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah dalam enam bulan terakhir.

"Ini Rp 16.000 per kg gitu lah, tapi masih ada yang jual Rp 19.000 per kilogram di Pasar Seiskambing di bagian dalam. Sejak harga minyak goreng bergejolak, belum pernah sesuai HET," katanya.

Sebagai pedagang warung nasi, ia mengaku, sehari-hari pihaknya membutuhkan sebanyak lima kilogram minyak goreng curah untuk menggoreng ikan dan lain sebagainya.

"Itukan harga minyak goreng curah yang langganan saja. Kalau bukan langganan yang beli, tidak dapat dengan harga segitu," ungkap Wati.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis, mengatakan harga minyak goreng curah di pasaran telah turun sesuai HET yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Harga tidak tinggi sekarang, karena tidak sampai Rp 16.000 per kg. Tapi sudah Rp 15.500 per kg di pasaran," terangnya.

Minyak goreng curah. (Foto: Antara)
Minyak goreng curah. (Foto: Antara)

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan komoditas minyak goreng merupakan pemicu terjadinya inflasi pada April 2022 yang mencapai 0,95 persen (mtm) karena memiliki andil hingga 0,19 persen.

"Kalau dilihat dari komoditasnya yang memiliki andil terbesar di antaranya adalah minyak goreng dengan andil 0,19 persen, daging ayam ras 0,09 persen dan ikan segar 0,04 persen,” kata Margo Yuwono.

Selain minyak goreng, komoditas daging ayam dan ikan segar juga mendorong terjadinya inflasi pada April dengan andil masing-masing 0,09 persen dan 0,04 persen.

Komoditas minyak goreng, daging ayam ras, dan ikan segar, tersebut masuk dalam kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau.

Kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau merupakan salah satu dari dua kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi April yakni mencapai 0,46 persen.

"Komponen pengeluaran makanan, minuman dan tembakau memberikan andil terhadap inflasi April sebesar 0,46 persen atau terjadi inflasi 1,76 persen," katanya. (*)

Baca Juga:

Kemenperin Klaim Pasokan Minyak Goreng Curah Capai 7 Ribu Ton Per Hari

#Harga Pangan #Krisis Pangan #Sembako #Harga Sembako #Minyak Goreng
Bagikan
Bagikan