Harga Elpiji 3 Kg Naik, Fadli Zon Nilai Pemerintah Kurang Cerdas
MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, rencana pemerintah menaikkan harga gas elpiji ukuran 3 kilogram akan menyengsarakan rakyat.
Menurut Fadli, kebijakan itu bertentangan dengan janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama kampanye pemilihan presiden.
Baca Juga:
Subsidi Belum Dicabut Kok Harga Gas Elpiji 3 Kg di Medan Naik?
Fadli mengatakan, rencana itu harusnya ditinjau ulang. Sebab, kenaikan harga elpiji tentu akan berdampak pada kenaikan harga-harga yang lain.
"Enggak usah sekolah lah kalau cuma untuk naikin harga," kata Fadli kepada wartawan di DPR, Jakarta Pusat, Senin (20/1)
Fadli menilai, janji politik Jokowi selama Pemilu 2019 lalu hanya pemanis. Dia menyebut, pada kenyataannya janji itu tidak pernah direalisasikan.
"Rakyatlah akhirnya yang jadi korban, harga-harga sudah telanjur naik," ujar dia.
Fadli mengatakan, solusi dengan cara menaikkan harga adalah cara yang paling primitif dan tidak memerlukan pemikiran panjang.
"Kalau (solusinya) cuma menaikkan harga doang mah itu enggak usah pakai otak. Saya kira itu cara yang paling primitif," ujar Fadli.
Baca Juga:
Pencabutan Subsidi Elpiji 3 Kg, Begini Tanggapan Singkat Luhut
Anggota Komisi I DPR RI tersebut menilai subsidi adalah bagian dari hak rakyat. Sehingga, ia menegaskan seharusnya pemerintah mencari solusi dengan kreatif dan cerdas.
"Jadi pemerintah harus kreatif dan cerdas dalam mencari solusi, bukan menaikkan harga," kata dia.
Pemerintah akan menghentikan pemberian subsidi harga elpiji 3 kilogram mulai pertengahan tahun ini.
Adanya pencabutan subsidi gas elpiji ini maka harga jual tersebut bakal mengikuti harga pasar pada umumnya. Akibat tidak lagi disubsidi pemerintah maka harga gas elpiji ini akan naik 75 persen dari harga jual saat ini.
Adapun harga tertinggi saat ini adalah Rp 20.000/tabung dan diperkirakan naik di pertengahan tahun menjadi Rp 35.250/tabung. (Knu)
Baca Juga: