Headline

Harga Beras Melonjak, Petani Mengaku Sejahtera

Eddy FloEddy Flo - Senin, 22 Januari 2018
Harga Beras Melonjak, Petani Mengaku Sejahtera
Pekerja menjemur gabah di tempat pengeringan gabah di Desa Pilangrejo, Wonosalam, Demak, Jawa Tengah (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

MerahPutih.Com - Kenaikan harga beras justru membawa berkah bagi para petani. Sejumlah petani di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengaku sejahtera ketika harg jual gabah cukup tinggi. Saat ini harga gabah berkisar Rp5000 per kilogram.

"Untuk itu, petani sangat berharap harga jual gabah yang mencapai Rp5.500 per kilogramnya bisa berlangsung stabil karena selama bertahun-tahun menanam padi baru kali ini merasakan harga jual gabah mahal," kata salah seorang petani asal Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus, Rohwan, di Kudus, Minggu (21/1) kemarin.

Menurut Rohwan sebagaimana dilansir Antara, harga jual gabah yang ideal bisa menyejahterakan petani memang sekitar Rp5.000 lebih per kilogram.

Dengan harga jual sebesar itu, kata dia, maka untuk setiap hektare lahan tanaman padi bisa menghasilkan pemasukan hingga Rp20 juta lebih dengan produktivitas berkisar 7-8 ton gabah kering panen.

Penjualan gabah yang mencapai Rp20 juta lebih per hektarenya, kata dia, bisa digunakan untuk membayar biaya sewa lahan yang mencapai Rp18 juta per tahunnya.

Biaya pengolahan lahan, tanam hingga panen, kata dia, berkisar Rp6 juta untuk setiap hektarenya pada musim tanam pertama, sedangkan saat musim tanam kedua biayanya bisa lebih mahal karena menyangkut antisipasi serangan hama yang lebih banyak dibandingkan dengan MT pertama.

Hasil panen tanaman padi pada MT kedua, kata dia, biasanya juga turun karena berkisar 5-6 ton per hektarenya.

"Jika dikalkulasi per bulannya, maka penghasilan petani setelah dikurangi biaya produksi dan sewa lahan hanya sekitar Rp2 jutaan," ujarnya.

Dengan demikian, kata dia, ketika harga jual gabah kurang dari Rp5.000/kg, maka penghasilan petani tentu kurang dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kudus yang mendekati angka Rp2 juta per bulannya.

Bagi petani yang memiliki lahan sendiri, kata dia, memang masih bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar, namun setiap tahun produksinya tidak bisa konstan, karena disesuaikan dengan faktor cuaca serta serangan hama.

Terkait respons masyarakat dengan harga jual beras di pasaran yang mencapai Rp12.000/kg, kata dia, tidak banyak yang mengeluhkan, karena masyarakat masih bisa menjangkau.

Akrab, petani lainnya, berharap, harga jual gabah yang mencapai angka Rp5.000/kg bisa berlangsung stabil.

Pasalnya, harga jual sebesar itu cukup menguntungkan petani, meskipun belum tergolong besar karena masih harus mempertimbangkan biaya produksi serta sewa lahan.(*)

#Harga Beras #Produksi Beras #Petani #Harga Eceran Tertinggi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan