PANDEMI tidak mematikan semangat penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2020. Berbagai promo menjelang Harbolnas yang jatuh pada 12 Desember (12.12), sudah dimulai sejak Agustus. Ini menandakan pelaku bisnis tetap berani menebar promo besar-besaran di masa sulit ini.
Sejumlah E-commerce jelas memiliki strategi marketing sendiri dengan memberikan promo di tanggal kembar sejak Agustus seperti 9 Agustus (9.9), 10 September (10.10), dan 11 November (11.11). Puncaknya pada 12.12 atau dikenal dengan Harbolnas yang sudah digelar sejak 2012 lalu.
Baca juga:
Shopee 11.11 Big Charity Bantu Pendidikan Anak Indonesia Terdampak Pandemi
Ketua Umum Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga, menilai positif strategi marketing angka kembar tersebut. "Sebenarnya Harbolnas merupakan kegiatan tahunan yang digelar pada 12 Desember yang diprakarasai bersama oleh enam e-commerce besar di Indonesia sejak 12 Desember 2012," ujar Bima saat dihubungi merahputih.com.
Bima yakin meski di masa pandemi, masyarakat akan tetap antusias menyambut Harbolnas. Begitu pula dengan para pelaku bisnis. Sejauh ini menurut Bima peserta Harbolnas sudah mendekati 200 platform dan diperkirakan akan makin bertambah. Jumlah tersebut termasuk beberapa e-commerce dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Untuk mendorong semangat pelaku bisnis di Harbolnas, idEA bekerjasama dengan pihak perbankan untuk memberikan subsidi diskon. Subsidi ini juga menjadi strategi untuk menarik pembeli bagi para peserta Harbolnas. "Subsidi promo untuk para peserta kami sediakan hingga sebesar 50 persen," tambahnya.
Misalnya UMKM memiliki promo 20 persen, promo tersebut akan ditambah lagi dengan subsidi diskon. Jadi tidak menutup kemungkinan pelanggan dapat membeli produk dengan potongan 50 persen sampai 75 persen. Peserta hanya mendapatkan subsidi ini jika mendaftar Harbolnas lewat harbolnas.idea.or.id.
Baca juga:
Lalu apakah promo besar-besaran di Harbolnas membuat pelaku bisnis rugi? Tentu tidak. Promo maupun diskon pada Harbolnas tidak memberatkan peserta, bahkan UMKM sekalipun. Dengan penghitungan yang tepat, promo besar-besaran nanti hanya mengurangi sedikit keuntungan penjualan saja berkat subsidi dari perbankan.
Jika biasanya UMKM memiliki keuntungan 30 persen, pada event ini keuntungan mungkin terpotong 20 persen karena memberikan promo tadi. Harbolnas 2020 bertujuan memberi kesempatan kepada para UMKM untuk dapat mencatatkan transaksi lebih banyak lagi.

Selain itu, idEA juga mendukung produk-produk lokal pada Harbolnas tahun ini. Produk lokal dapat mengikuti kegiatan Harbolnas selama dua hari, pada 11 Desember maupun 12 Desember. Khusus 11 Desember hanya untuk produk lokal, dan 12 Desember untuk semua produk. "Kami sangat mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia," papar Bima.
Memang, situasi pandemi membuat kondisi ekonomi masih sulit. Oleh karena itu, idEA tidak menaikkan target pencapaian transaksi Harbolnas lebih tinggi dari 2019, yakni Rp 9,1 triliun. Bima berharap setidaknya Harbolnas 2020 bisa mencapai jumlah nilai transaksi yang sama seperti tahun lalu.
"Yang terpenting adalah membantu UMKM untuk tetap bisa mencatatkan transaksi lebih baik, mendorong daya beli konsumen, serta mendorong adanya perputaran roda perekonomian Indonesia," tutup Bima mengakhiri pembicaraan. (ikh)
Baca juga: