MerahPutih.com - Masa jabatan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berakhir pada 16 Oktober 2024 mendatang. Nantinya, Jakarta akan dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur sampai terpilih Gubernur definitif.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menilai, sebagai kota jasa, DKI membutuhkan kebijakan yang pro bisnis dan pro dunia usaha. Terlebih sosok yang mengganti Anies nantinya harus mengeri Jakarta.
Baca Juga:
Golkar Sebut Pj Gubernur DKI Jakarta Harus Siap Terima Kritik dan Saran
"Jakarta membutuhkan Penjabat Gubernur yang mengenal dan mengerti karateriastik Jakarta, sehingga tidak salah dalam membuat kebijakan," ujar Sarman saat acara "PJ Gubernur Jakarta Harapan Pelaku Usaha" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9).
Mengingat ekonomi Jakarta yang sangat strategis, lanjut Sarman, maka pelaku usaha berharap agar Presiden dalam menunjuk Penjabat Gubernur DKI adalah sosok yang mumpuni, yang memahami karateristik kota Jakarta sebagai kota jasa, sehingga tidak salah dalam mengambil kebijakan.
"Dan yang paling penting mendalami akan profil ekonomi Jakarta, yang memerlukan regulasi dan kebijakan yang mendorong berbagai sektor usaha tumbuh produktif," paparnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum KADIN DKI Jakarta, Diana Dewi berharap Pj Gubernur akan menjadi pimpinan yang efektif. Karena selain harus menjalani roda pemerintahan, 2,5 tahun lagi juga akan menghadapi Pilkada.
"Makanya kami berharap bapak presiden akan memilih Pj yang efektif. Efektif di sini, kami membutuhkan kondusifitas. Kami dari pengusaha tentunya sangat menginginkan roda perekonomian akan tetap berjalan," tuturnya.
Baca Juga:
PSI Minta Kemendagri Transparan soal Pendalaman Nama Pj Gubernur DKI
Ia juga menyatakan, karena ada rencana pembangunan Jakarta sampai tahun 2026, maka itu tetap menjadi pegangan dalam pembangunan Jakarta yang dijalankan oleh Pj Gubernur yang baru.
"Tentunya harus punya pegangan untuk bekerja, dengan mengesampingkan selera. Jangan selera yang baru, tetapi ini sudah ada blue print-nya," tegasnya.
Diana Dewi juga ingin penerus Anies dapat membuat investasi lebih mudah, dan memunculkan pengusaha baru yang juga akan membuka lapangan pekerjaan baru.
Ditambahkan, Ketua Panitia acara Fauzan Fadel Muhammad. Ia menegaskan, bahwa Pj Gubernur harus bisa menyiapkan Jakarta menuju City 4.0. Terlebih, kata dia, Jakarta belum sepenuhnya pulih usai diterpa COVID-19. Ada 40 persen pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) gulung tikar akibat wabah mematikan itu.
"Masukan dari para Narsum ini akan diteruskan kepada Pemerintah Pusat untuk menjadi pertimbangan sehingga dalam menetapkan Penjabat Gubernur Jakarta adalah figure yang sesuai dengan harapan dunia usaha dan yang direspon positif oleh pasar," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
PDIP Usul Mendagri Ajukan Nama Perempuan Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta