Hanya Andalkan Vaksin Tak Jaminan Lolos dari Infeksi COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 03 Maret 2021
Hanya Andalkan Vaksin Tak Jaminan Lolos dari Infeksi COVID-19
Sejumlah pengunjung menikmati suasana senja di sekitar GBIP Immanuel di tengah pandemi COVID-19 di Kawasan Kota Lama Semarang, Senin (27/7). (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)

MerahPutih.com - Satgas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat Indonesia untuk tidak terlena. Terutama dengan isu vaksin sebagai solusi mutlak untuk kasus COVID-19 di tanah air.

Program vaksinasi hanya satu dari berbagai upaya penanganan pandemi yang harus dilakukan bersamaan dengan program lain.

COVID-19 secara global meningkat kembali, padahal pekan lalu sempat diumumkan grafik pandemi menurun.

Baca Juga:

Pembelajaran Tatap Muka di Solo Dimulai Juli, Gibran Percepat Vaksinasi Guru

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, kenaikan kasus di empat benua yakni Amerika, Asia Tenggara, Eropa, dan Mediterania Timur.

Hal ini tentunya mengecewakan, mengingat minggu lalu WHO mengatakan infeksi baru telah turun di seluruh dunia selama enam minggu berturut-turut.

"Atau pertama kalinya penurunan berkelanjutan seperti ini sejak pandemi dimulai," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual pada Selasa (2/3).

Tangkapan layar saat Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan keterangan kepada wartawan dalam agenda bertajuk "Perkembangan Penanganan Covid-19 dan Tanya Jawab Media yang ditayangkan secara daring dari Media Center Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (2/3/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)
Tangkapan layar saat Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan keterangan kepada wartawan dalam agenda bertajuk "Perkembangan Penanganan Covid-19 dan Tanya Jawab Media yang ditayangkan secara daring dari Media Center Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (2/3/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)

Ia menyebut, kenaikan kasus diduga terjadi karena kedisiplinan protokol kesehatan yang mengendur akibat muncul vaksin.

Ia meminta masyarakat Indonesia untuk tidak terlena dengan menurunkan protokol kesehatan setelah vaksin hadir. Sebab, kelalaian protokol kesehatan memicu kenaikan kasus dan mengancam jiwa masyarakat.

"Apalagi saat ini muncul varian B117 di Indonesia," urai dia.

Diakui laju penyuntikan vaksin tidak sebanding dengan laju penularan virus. Jadi kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan sangat berpotensi meningkatkan penularan di tengah mmasyarakat.

Apabila hal ini terus dibiarkan, kenaikan kasus akan semakin masif dan berpotensi untuk memakan banyak korban jiwa.

Baca Juga:

Vaksinasi 1.695 Anggota TNI Soloraya, Mabes TNI Kerahkan 112 Nakes


Untuk itu, Wiku mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak memandang vaksin sebagai solusi mutlak dari penanganan pandemi.

"Vaksin akan membantu menyelamatkan nyawa, tapi jika kita hanya mengandalkan vaksin saja, maka kita membuat kesalahan," ungkap dia.

Perubahan perilaku sehat seperti melaksanakan 5M harus menjadi menjadi pondasi utama dari usaha memutus penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Disiplin protokol kesehatan sebagai bagian dari perubahan perilaku di masa pandemi harus tetap digalakkan mengingat ditemukannya kasus mutasi baru COVID-19 B117 dari Inggris. (Knu)

Baca Juga:

Puskesmas Jadi Ujung Tombak Vaksinasi COVID-19

#COVID-19 #Vaksin Covid-19
Bagikan
Bagikan