Cukup 6 Minggu, Islandia Siap Longgarkan Lockdown

Leonard Leonard - Jumat, 08 Mei 2020
Cukup 6 Minggu, Islandia Siap Longgarkan Lockdown
Islandia siap longgarkan lockdown.(Foto: Unsplash/Alen Cooks)

SETELAH hanya enam minggu masa lockdown akibat pandemi COVID-19, Islandia kini bersiap kembali ke aktivitas semula mereka.

Sepanjang perjalanan wabah virus, Islandia hanya melaporkan 1.799 kasus yang dikonfirmasi dan 10 kematian. Demikian data yang dicatat badan kesehatan pemerintah. Pada puncaknya, Islandia melaporkan 106 kasus positif per hari. Saat ini, kasus-kasus per hari yang dilaporkan hanya berada di angka satu digit, bahkan terkadang nol.

Baca juga:

Cara Beberapa Negara Terpencil Minim Pelancong Menghadapi COVID-19

1
Terdapat 1.799 laporan kasus yang dikonfirmasi. (Foto: guidetoiceland)

"Saya tidak mengira keadaan akan pulih secepat ini," kata kepala ahli epidemiologi Islandia, Thorolfur Gudnason, kepada The Associated Press.

Meskipun Islandia memiliki populasi kecil, yaitu 360.000 orang, cepatnya waktu rebound dan tingkat kematian yang rendah di negara itu dikaitkan dengan banyaknya pengujian COVID-19. Pengujian ketat digunakan untuk melacak dan mengisolasi orang yang telah terinfeksi, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala.

Metode uji-dan-jejak digunakan negara-negara lain, seperti Inggris. Namun, metode tersebut harus ditinggalkan begitu sistem pengujian menjadi kewalahan karena jumlah pasien yang melonjak. Di Islandia, perusahaan biofarmasi bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan pengujian. Selama enam minggu, Islandia menguji lebih dari 13% populasi (sekitar 50.000 orang). Itu merupakan proporsi terbesar dari negara mana pun di dunia. Pendekatan itu secara khusus menargetkan orang dengan gejala ringan hingga tanpa gejala.

Baca juga:

Bantu para Manula Melewati Masa Karantina, ini Panduannya

2
Berhasil menguji lebih dari 50.000 orang hanya dalam waktu 6 minggu. (Foto: Unsplash/Nicolas J Leclercq)

Tim pelacakan kontak menelepon siapa pun yang mungkin telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19. Dalam beberapa minggu, negara itu memiliki aplikasi penelusuran telepon untuk melacak interaksi potensial.

Karena pengujian yang ketat, Islandia mampu melanjutkan kehidupan tanpa penutupan ekonomi total. Hanya orang-orang yang dites positif COVID-19 dan kenalan dekat mereka yang diminta untuk mengisolasi diri. Sisanya, warga dapat melanjutkan aktivitasnya dengan cukup normal meskipun dengan hati-hati.

Sebelumnya, daam masa lockdown, pertemuan publik lebih dari 20 orang dilarang. Warga juga diminta menjaga jarak sosial sekitar 1,8 meter. Klinik dokter dan dokter gigi ditutup. Begitu juga salon rambut, klub malam, pusat kebugaran, kolam renang, galeri seni, dan gereja. Intinya, tempat yang mungkin terdapat kelompok lebih dari 20 orang akan berkumpul akan ditutup. Demikian disebutkan The Reykjavik Grapevine.

Minggu ini, Islandia mulai mencabut batasan. Sekarang massa yang terdiri hingga 50 orang dapat berkumpul. Salon rambut dan bisnis serupa lainnya dapat dibuka kembali. Perdana Menteri Katrín Jakobsdottir mengumumkan Senin (4/5) bahwa pusat kebugaran, bar, dan klub malam tetap tutup. (lgi)

Baca juga:

Kangen Liburan ke Pulau? Coba Nih Perjalanan Virtual ke Aruba

Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Bagikan