Hal Sederhana Ini Ternyata Kunci Hubungan Sehat

P Suryo RP Suryo R - Minggu, 20 September 2020
Hal Sederhana Ini Ternyata Kunci Hubungan Sehat
Pasangan romantis lebih menitikberatkan pada kualitas hidup. (Foto: Unsplash/kellysikkema)

KITA semua pernah melihat hubungan asmara yang sehat dan toxic. Bahkan mungkin sebagian dari kita pernah mengalami kedua jenis hubungan tersebut. Tentu saja siapapun mendambakan hubungan sehat yang penuh kebahagiaan dan cinta.

Apa saja sih faktor-faktor yang membuat suatu hubungan berkembang menjadi sehat dan berkualitas? Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Samantha Joel dari Western University di Kanada memiliki jawabannya. Joel dan rekan-rekan ilmuwan lainnya menganalisis data dari 11.196 pasangan romantis.

Baca Juga:

Kenapa Sih Kamu Harus Cepat Melupakan Mantan?

sehat
Hubungan yang sehat berdasarkan rasa percaya. (Foto: Pixabay/Stock Snap)

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa orang yang memegang keyakinan teguh bahwa pasangan mereka berkomitmen pada hubungan kemungkinan besar berada dalam hubungan yang sehat. Ternyata komitmen lebih penting bagi kualitas hubungan daripada kepercayaan, gairah, dukungan, kasih sayang, dan frekuensi seksual.


“Variabel hubungan yang paling dapat diandalkan adalah komitmen pasangan, penghargaan, kepuasan seksual, kepuasan yang dirasakan pasangan dan konflik," beber Joel.

Hasil analisis tersebut tampaknya konsisten dengan penelitian sebelumnya, yang juga menunjukkan komitmen, penghargaan, kepuasan seksual, kepuasan pasangan yang dirasakan, dan konflik menjadi komponen penting dari apa yang oleh para psikolog sebut sebagai kualitas hubungan atau persepsi bahwa hubungan romantis itu baik atau buruk.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti menggunakan algoritme pembelajaran mesin untuk menentukan peringkat faktor yang paling penting bagi keberhasilan atau kegagalan hubungan. Mereka menemukan bahwa kesan orang-orang tentang hubungan mereka lebih akurat dalam memprediksi kualitas hubungan daripada ukuran perbedaan individu seperti jenis kelamin, usia, ciri kepribadian, atau keyakinan agama. Tepatnya, kesan subjektif menjelaskan sekitar 45% dari kepuasan hubungan orang-orang sementara ukuran perbedaan individu menjelaskan hanya sekitar 20%.

Baca Juga:

Suka pada Orang Lain Padahal Udah Punya Pacar? Intip 3 Pencerahan Ini

setia
Di antara ukuran perbedaan individu yang paling penting adalah kepuasan hidup. (Foto: Pixabay/pixel2013)

Di antara ukuran perbedaan individu yang paling penting adalah kepuasan hidup, emosi negatif, depresi, kecemasan keterikatan, dan penghindaran keterikatan. Artinya, orang-orang yang bergumul dengan masalah pribadi lebih sulit memiliki hubungan yang sehat.

Temuan ini tentu bisa menjadi acuan para psikolog untuk lebih fokus pada kesehatan mental individu kliennya. Karena peningkatan psikologis mereka akan berdampak besar pada kesehatan hubungan yang dijalani.

Dari penelitian Joel pula kita bisa mengetahui bahwa meningkatkan hubungan romantis bukan hanya masalah kepentingan pribadi tetapi juga penting untuk kesehatan masyarakat. Menurut Joel dan timnya, orang yang memiliki hubungan positif cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih produktif. Mereka juga cenderung membesarkan anak-anak yang lebih bisa menyesuaikan diri. Masyarakat, secara keseluruhan, mendapat manfaat dari pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan yang meningkatkan kepuasan hubungan. (avia)

Baca Juga:

BPD, Kondisi Mood Sering Berubah

#Pasangan Romantis #Bercinta #Percintaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan