Kesehatan
Hal Perlu Diketahui Lansia Seputar Vaksin COVID-19
VAKSIN COVID-19 diprioritaskan untuk kelompok lanjut usia atau lansia. Prioritas tersebut dilakukan karena kelompok usia ini lebih rentan. Sistem imun mereka semakin menurun seiring pertambahan usia.
Penelitian menunjukkan orang dewasa berusia di atas 60 tahun terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid lebih mungkin mengalami infeksi virus corona yang lebih parah. Bahkan, gejala yang dirasa bisa lebih mematikan dibandingkan kelompok usia lainnya.
Baca juga:
Namun, meskipun jadi prioritas, bukan berarti lansia bebas divaksin kapan saja. Kondisi kesehatan terkini perlu diperhatikan sebelum divaksin. Kondisi kesehata sebelumnya juga menjadi pertimbangan lansia menerima vaksin.
"Mereka yang saat ini sedang sakit, pernah menderita COVID-19 sebelumnya, atau memang tidak bisa menerima vaksin karena kondisi medis," urai Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI, FINASIM, Ketua Tim Advokasi Vaksinasi COVID-19 PB IDI dalam sebuah virtual meeting dengan media, Senin (8/3).
Sebelum menerima vaksin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh lansia. Di antaranya yakni asupan makanan, pola hidup dan obat-obatan yang dikonsumsi.
"Sepanjang proses ini, sebaiknya lansia mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan kandungan tinggi protein, vitamin, dan mineral, khususnya Vitamin C, D dan Zinc," terang dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals.
Baca juga:
Jika lansia kurang mendapat asupan nutrisi protein, maka risiko malnutrisi dan sarcopenia atau berkurangnya massa dan kekuatan otot akan mudah terjadi. Selain itu, imunitas yang terbentuk pasca vaksinasi menjadi kurang optimal.
"Setelah divaksinasi pun, lansia memerlukan nutrisi memadai untuk menjaga imunitas, khususnya lansia yang masih aktif berkegiatan, baik secara profesional maupun secara sosial," ujar dr. Muliaman.
Selain itu, Prof Iris menyarankan lansia penerima vaksin untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Tubuh harus mendapatkan asupan air putih yang cukup agar siap menghadapi efek setelah vaksin. "Efek dari vaksin tersebut pusing," tuturnya.
Vaksinasi bagi lansia ini merupakan tindak lanjut dari dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin tersebut.
Vaksin yang disediakan pemerintah kata Prof Iris telah melewati serangkaian uji klinis yang ketat. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa vaksin ini aman untuk kelompok usia 60 tahun ke atas. Ia juga menegaskan tidak ada efek samping serius maupun kematian yang dilaporkan. "Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," tutupnya. (avia)
Baca juga: