Haedar Nashir Masuk Peringkat 37 Daftar Top 100 Ilmuwan Sosial

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 17 Februari 2022
Haedar Nashir Masuk Peringkat 37 Daftar Top 100 Ilmuwan Sosial
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir (tengah). (Foto: MP/Patricia Vicka)

MerahPutih.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir masuk dalam daftar Top 100 Ilmuwan Sosial di Indonesia versi Alper-Doger (AD) Scientific Index tahun 2022.

Humas PP Muhammadiyah Adam Qodar mengatakan, ada sekitar 743.755 ilmuwan yang masuk dalam daftar peringkat dunia. Sebanyak 1.273 di antara berasal dari Indonesia.

Ia menjelaskan, penilaian AD Scientific Index berdasarkan kinerja ilmiah dan nilai tambah dari produktivitas ilmiah para ilmuwan dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga:

Ilmuwan Menonton Bintang Mati Secara Real-Time untuk Pertama Kalinya

"Sumber data dari AD Scientific Index adalah Google Scholar dengan atribut-atribut seperti total h-index, i10 index, dan sitasi," kata Adam kata melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu (16/2).

Ia melanjutkan, h-index merupakan indeks yang mencoba untuk mengukur baik produktivitas dan pengaruh dari karya yang diterbitkan seorang peneliti.

Sedangkan i10 index adalah skor dari seorang peneliti dalam publikasi yang memiliki karya ilmiah lalu dikutip oleh minimal 10 karya ilmiah.

Syarat utama masuk dalam penilaian sebagai top ilmuwan maka peneliti minimal memiliki 300 sitasi. Sitasi adalah jumlah karya ilmiah yang dikutip dan menjadi sumber rujukan karya ilmiah.

Baca Juga:

Ilmuwan Prancis Memotret Masa Depan Wayang Golek

Haedar Nashir, kata dia, memiliki total h-index sebanyak 19, i10 index sebanyak 23, dan sitasi 2.984.

"Pak Haedar masuk peringkat ke-37 top ilmuwan sosial di Indonesia. Sedangkan di tingkat regional Asia menempati posisi 1.061, dan dunia di posisi 14.426," ujar Adam.

Hal ini tentu saja membanggakan bagi keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah. Pasalnya, sebagian besar tokoh yang masuk dalam daftar tersebut merupakan dosen murni. Mereka memiliki waktu yang lebih lapang untuk meneliti, di samping mengajar di kelas dan mengabdi di masyarakat.

Sedangkan Haedar Nashir, kata Adam, selain dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), sekaligus pemimpin salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

"Waktunya tidak hanya untuk meneliti, mengajar, dan mengabdi, melainkan juga menjadi pemimpin umat," ujar dia. (Patricia Vicka/Yogyakarta)

Baca Juga:

Ilmuwan Punya Ide Menjadikan Mars Sebagai Rumah

#Haedar Nashir #Muhammadiyah
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan