MerahPutih.com - Indonesia tengah membuka pintu selebar-lebarnya bagi investasi asing. Sat ini investor tengah menjadi rebutan semua negara karena ancaman resesi ekonomi yang memperlambat laju pertumbuhan ekonomi negara.
Presiden Joko Widodo meminta agar semua pihak membuat kebijakan yang mempermudah investor untuk masuk ke Indonesia. Negara menginginkan ada aliran uang masuk. Sehingga investor menjadi salah satu pilihan untuk pemasukan negara.
Baca Juga:
Plan International Meminta Pemimpin G20 Bertindak Hentikan Krisis Kelaparan
"Saya nggak mau lagi dengar ada yang mempersulit, baik-baik di pusat, provinsi, kabupaten/kota, semuanya jangan sampai ada yang mengganggu ini," ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi, Rabu (30/11).
Jokowi menyebut, Indonesia kini telah mendapatkan banyak kepercayaan dari masyarakat berkat berbagai acara internasional. Semua pihak memanfaatkan itu sebaik mungkin dan jangan sampai merusaknya.
"Jangan sampai ada yang terganggu, kepercayaan yang sudah kita dapat jangan sampai hilang gara-gara kita salah men-treatment, salah memperlakukan investasi yang masuk ke negara kita karena ketatnya persaingan dalam mendapatkan investasi," ujar Jokowi.
Ia menugaskan ekonom intelijen untuk mempelajari pola iklim investasi di negara lain. Melalui cara itu, Jokowi ingin mengetahui alasan investor mau berinvestasi di negara lain alih-alih di Indonesia.
Setelah mempelajari pola investasi di negara lain, Jokowi menyebut para investor suka dengan insentif dari pemerintah hingga tax holiday.
Selain itu,meminta anak buahnya untuk mengadopsi program tersebut untuk menarik para investor.
"Tapi kalau nanti di dalam pelaksanaan masih ada yang ganggu-ganggu, sudah buyar semua pelaksanaan policy yang telah dilaksanakan," kata Jokowi.
Ia mengingatkan, persiapan ini tak lepas dari proyeksi terhadap situasi perekonomian tahun depan.
"Tahun depan, tahun 2023 ini akan jauh lebih sulit lagi untuk semua negara dan diperkirakan awal tahun depan sudah masuk pada resesi global," ujarnya.
Mantan wali kota Solo itu bilang kalau semua pihak harus memiliki perasaan yang sama saat ini.
"Dan sepakat bahwa situasi saat ini betul-betul yang tidak mudah. Situasi yang sulit untuk semua negara, untuk semua negara," ujarnya.
Baca Juga:
KTT G20 Harus Jadi Solusi Hentikan Ancaman Krisis Pangan Global