Dokter Pantau Jaringan Gusi di Mata Kiri Novel Baswedan

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Rabu, 13 September 2017
Dokter Pantau Jaringan Gusi di Mata Kiri Novel Baswedan
Penyidik KPK Novel Baswedan dirawat di RS Jakarta Eye Center, Jakarta, Selasa (11/4). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

MerahPutih.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan, Novel Baswedan masih harus menjalani perawatan dan melalui serangkaian operasi lanjutan untuk menyembuhkan matanya yang rusak akibat siraman air keras.

Menurut Febri, setelah ada tindakan operasi pertengahan bulan lalu, mata kanannya mengalami pertumbuhan lapisan luar yang sudah hampir menyeluruh.

"Mata kanan ada kabar baik. Pertumbuhan lapisan luar sudah seluruh terjadi sehingga treatmen yang dilakukan relatif fokus pengobatan mata kiri," ujar Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/9).

Sementara itu, lanjut Febri, mata kiri Novel yang paling riskan. Novel masih belum bisa melihat dengan mata kirinya secara maksimal. Dokter pun harus memantau pertumbuhan jaringan gusi yang ditempel saat operasi lalu.

"Dokter harus terus memastikan, melakukan pengecekan apakah jaringan yang ditempel mata kiri kemudian sudah sesuai dan tumbuh mengantikan fungsi organ atau bagian yang ada di mata," jelas dia.

Novel menjalani perawatan di Singapura, sejak diserang oleh orang tak dikenal dengan air keras pada 11 April 2017. Penyidik senior itu mengalami kerusakan mata yang serius. Pandangan matanya pun masih kabur hingga saat ini.

Pada pertengahan Agustus 2017, Novel menjalani operasi mata kiri, yang mengalami kerusakan lebih parah dari mata kanannya. Operasi berjalan lancar, kini Novel menjalani perawatan sebelum dilakukan operasi tahap kedua.

Febri mengatakan, operasi tahap kedua ini baru akan dilakukan dua bulan lagi. Selama menjalani perawatan, Novel tinggal di sebuah lokasi rahasian di pusat kota Negeri Singa tersebut.

"Kita berharap operasi tahap kedua berhasil, sehingga organ mata Novel bisa semakin pulih hari per hari," tuturnya.

Febri mengaku pihaknya belum bisa memastikan kapan Kepala Satuan Tugas Penyidikan kasus korupsi e-KTP itu bakal kembali berkantor ke markas antirasuah. Sejak diserang air keras, terhitung Novel sudah lima bulan dirinya tak bekerja.

"Ada saran dokter pemeriksaan rutin. Kalau harus balik ke Indonesia kebutuhan pemeriksaan rutin tentu biaya akan besar dan ada resiko proses pengobatan mata," pungaks Febri. (Pon)

Baca juga berita terkait kondisi mata Novel Baswedan di: Kabar Baik, Begini Kondisi Terbaru Mata Kanan Novel Baswedan

#KPK #Febri Diansyah #Novel Baswedan #Penyiraman Air Keras
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile
Bagikan