Guru Honorer di Solok Terpaksa Jual Kerupuk Keliling karena Hanya Digaji Rp 60 ribu per Bulan

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 09 September 2021
Guru Honorer di Solok Terpaksa Jual Kerupuk Keliling karena Hanya Digaji Rp 60 ribu per Bulan
Salah seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta, Kota Solok, Sumatera Barat Doni Alfiz hendak berkeliling menjual kerupuk. (Antara/HO-Act Solok)

MerahPutih.com - Nasib guru honorer di Indonesia sangat memprihatinkan. Mereka hanya mendapatkan bayaran ala kadarnya dari sekolah tempat mereka mengajar.

Salah satunya dialami Doni Alfiz. Doni yang mengajar di salah satu sekolah swasta, Kota Solok, Sumatera Barat, hanya menerima gaji sebesar Rp 60 ribu kendati sudah 11 tahun mengajar.

Baca Juga

Biar Tidak Dibayar Dana BOS, Jatim Minta Guru Honorer Daftar PPPK

"Mendapatkan honor hanya Rp 60 ribu per bulan tentu tidak mencukupi kebutuhan saya dan keluarga," ujar dia di Solok, Kamis (9/9).

Ia cuma mendapatkan honor Rp 60 ribu per bulan lantaran jumlah murid di sekolah swasta itu masih sedikit. Kendati demikian hal itu tidak menyurutkan semangat Doni untuk berbagi ilmu ke murid-murid di sana.

Selain menjadi guru honorer, Doni terpaksa berjualan kerupuk keliling setiap harinya untuk menambah penghasilan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Atas semangat dan keikhlasannya mengajar, Doni pun menerima bantuan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Solok, Sumatera Barat, melalui program sahabat guru Indonesia (SGI) untuk para guru honor.

Ilustrasi guru honorer. Foto: Istimewa

Ia bersyukur atas bantuan yang telah diberikan terhadapnya dan ia berharap semoga dengan adanya program SGI dari ACT ini dapat menjadi penyemangat baginya dan para guru honorer lainnya.

"Semoga menjadi penyemangat bagi kami untuk terus mendidik anak murid kami serta menjadi ladang amal ibadah bagi para sahabat dermawan yang telah peduli dengan kami selaku guru honorer," kata Doni dikutip Antara.

Selain itu, ia juga berharap agar program tersebut terus berlanjut ke depannya sehingga terus menjadi motivasi penyemangat bagi mereka dan juga murid mereka.

Ketua ACT cabang Solok Tengku Dewan melalui tim Program ACT Solok Chahyo Shaputra mengatakan bantuan biaya hidup untuk para guru honorer tersebut bertujuan untuk menyejahterakan kehidupan mereka.

"Kita melihat karena saat ini masih banyak guru honorer yang mendapatkan penghasilan minim, bahkan di bawah UMR," ujar dia.

Ia menyebutkan ada pun penerima manfaat yang mendapatkan bantuan biaya hidup dari program ini adalah sebanyak enam guru di Kota Solok, yakni Yuliasmi, Okta Ariska, Tuti, Rina, Yernifa dan Doni Alfiz.

Selain itu, ia mengatakan bantuan yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp500 ribu per orang. Ia berharap semoga dengan bantuan itu dapat memberikan dampak baik bagi para guru yang sudah mengabdi rata-rata di atas 10 tahun.

“Harapan ke depannya semoga program sahabat guru Indonesia (SGI) ini dapat menjangkau hingga pelosok Kota dan Kabupaten Solok,” ujar dia.

Act Solok, Kata dia, memprioritaskan bantuan untuk guru honorer yang sudah mengabdi lebih dari sepuluh tahun dan mempunyai penghasilan minim sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas guru dalam mencerdaskan anak-anak di lingkungannya. (*)

Baca Juga

Kota Yogyakarta Buka 268 Formasi PPPK Buat Guru Honorer dan Guru Swasta

#Breaking #Guru Honorer
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan