GUPTA Sitorus menjadi nama yang sering terdengar dalam berbagai sektor di Indonesia. Lewat perjalanan karirnya selama hampir 20 tahun, Gupta telah berkecimpung dalam dunia jurnalistik, marketing, bisnis, kuliner, sampai industri kreatif.
Sebagai seorang jurnalis baru, saya pun merasa cukup familiar dengan sang pria yang memiliki dua anjing toy poodle bernama Kibo dan Pinot ini. Tugas liputan pertama kali ke acara Jakarta Dessert Week tahun lalu, obrolan hangat bermanfaat yang diselenggarakan oleh Disrupto.id, serta es krim lezat Eskimomo yang pernah disantap di sebuah pameran pun ternyata merupakan beberapa hasil karya spektakuler dari Gupta.

Tidak berhenti disitu, ternyata masih ada sederet industri kreatif yang meminjam talenta dan etos kerja Gupta. Saat ini, ia merupakan Chief Editor untuk Kenduri Magazine, media seputar gastronomi Indonesia yang telah disebarkan ke-40 negara. Ia juga menjabat sebagai board of editor dari Greatmind.id dan merupakan founder dari Jakarta Dessert Week.
View this post on Instagram
Gupta juga merupakan partner dari Morotai Home Indonesia, perusahaan desain interior yang fokus menghasilkan perabot rumah berdesain modern dengan tetap mengadaptasi unsur tradisi Indonesia dan memanfaatkan keahlian pengrajin lokal.
Baca juga:
Gupta: Meskipun Berubah Haluan, Core Competencynya Harus Tetap
Gupta menjadi salah satu tokoh 'berani baru' yang siap menghadapi tantangan di setiap bisnis yang hendak dibuatnya. Lantas, apa sih yang mendorong keberanian Gupta dalam berbisnis?
"Pengalaman hampir 20 tahun di korporasi baik milik pemerintah dan multinational company memberikan banyak amunisi untuk memulai bisnis sendiri," ungkap Gupta yang pernah menjabat sebagai Chief of Communications Bureau pada proyek MRT Jakarta pada 2008 lalu.
View this post on Instagram
"Selama hampir 20 tahun tersebut, saya mendapat kesempatan untuk mengerti hampir semua aspek dalam menjalankan perusahaan. Dari finance, marketing sampai ke safety and sustainability serta manajemen sumber daya manusia," ungkapnya kepada MerahPutih.com.
Terekspos dengan berbagai jenis bisnis pun membuat Gupta menyadari bahwa ia selalu ingin mencoba untuk membuat bisnis yang berkaitan dengan sektor kreatif.
Baca juga:
Dokter Relawan COVID-19 Memprediksi 15 Juta Orang akan meninggal Jika Herd Community Diberlakukan
Di sisi lain, kita tentu mengetahui bahwa merintis bisnis itu tidak semudah berbicara. Ada tanggungjawab besar dan berbagai risiko yang harus diperhitungkan matang-matang. Kesulitan pun rasanya selalu timbul ketika merintis suatu bisnis dari nol. Meski begitu, Gupta mengaku bahwa penyusunan strategi menjadi obat mujarab dalam kesuksesannya berbisnis.
"Apa kesulitan dalam memulai bisnis? Membangun keyakinan bahwa bisnis yang dimulai adalah suatu hal yang akan berhasil. Karena pada kenyataannya, tidak. Dalam setiap bisnis yang dijalankan pasti akan selalu ada hambatan, bahkan kegagalan," ungkapnya kepada MerahPutih.com.
Makanya, Gupta sebisa mungkin mencoba untuk selalu menyusun strategi usaha yang tepat, walau hal tersebut tidak bisa dijadikan jaminan kesuksesan. Mitra/partner yang tepat juga bisa menjadi pilihan ketika berbisnis. "(...) mencari mitra yang tepat agar bisa berbagi, baik usaha maupun resiko," ungkapnya.

Sang founder dari Sandpiper.id, agensi pemasaran dan konsultan merek di Indonesia ini pun membagikan kisahnya selama pandemi. Ia mengatakan bahwa fokus utamanya adalah survival alias bertahan hidup. Ia berusaha untuk menjalankan dan menyelamatkan usaha-usaha yang sudah ada dan berjalan sejak sebelum pandemi COVID-19.
"Meskipun tidak fokus dalam membuat bisnis baru, namun berinovasi, bahkan pivot menjadi sebuah tuntutan dan keharusan agar usaha usaha kami bisa tetap hidup dan berjalan," pungkasnya. (shn)
Baca juga: