Gunung Merapi Status Siaga, 961 Warga Jateng Diungsikan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 09 November 2020
Gunung Merapi Status Siaga, 961 Warga Jateng Diungsikan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek tempat pengungsian warga lereng Gunung Merapi di Magelang, Jumat (6/11). (MP/Pemprov Jateng)

MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), Kamis (5/11).

Sejak naiknya status Gunug Merapi tersebut, sebanyak 961 warga di Jawa Tengah telah mengungsi di tempat yang disediakan pemerintah daerah.

Plt Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Syafrudin mengatakan, jumlah pengungsi akibat naiknya status Gunung Merapi dari waspada ke siaga level 3 terus bertambah.

Baca Juga:

Merapi Siaga, Obyek Wisata Kaliurang Ditutup Sementara

"Warga yang kami ungsikan adalah kelompok rentan atau lanjut usia (lansia), ibu hamil, balita dan anak-anak. Mereka kami minta mengungsi di lokasi aman secara bertahap," kata dia.

Dikatakannya, dari 961 warga yang saat ini sudah mengungsi, sebanyak 175 warga di Klaten, dan sisanya di Magelang. Warga Boyolali sudah ada yang mengungsi.

"Mereka berada di tempat pengungsian sampai Gunung Merapi dinyatakan benar-benar aman," kata dia.

Ia memastikan tempat pengungsian sudah sesuai protokol kesehatan ketat. Pihaknya mencontohkan di Kabupaten Magelang tempat pengungsi dipisah dengan sekat-sekat tripleks untuk mengantisipasi penularan COVID-19.

"Kami lakukan rapid test pada semua warga yang akan masuk di tempat pengungsian. Ada temuan reaktif kita swab, positif dirawat di rumah sakit," kata dia.

  Gunung Merapi Terpantau di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (5/11). (MP/Ismail)
Gunung Merapi terpantau di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (5/11). (MP/Ismail)

Disinggung terkait ketersediaan logistik, ia memastikan semuanya masih tersedia dan stok dijamin aman. Pemprov Jawa Tengah telah menyalurkan logistik pada Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Boyolali.

"Jalur evakuasi warga jugansemuanya dalam kondisi baik. Ada beberapa yang rusak, tetapi masih bisa dilalui kendaraan untuk evakuasi," katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pada kepala daerah membuat tempat pengungsian sesuai aturan protokol kesehatan. Menurutnya, persoalan yang penting yang harus diperhatikan kepala daerah lereng Merapi adalah soal pandemi harus disediakan tempat pengungsian yang sesuai protokol kesehatan terutama jaga jarak, tempat mencuci tangan, dan fasilitas masker.

"Saya telah memberikan contoh gambar yang menerapkan protokol kesehatan. Sekarang timggal menerapkannya di lapangan," pungkas Ganjar.

Baca Juga:

Rapid Test Digelar di Barak Pengungsi Merapi


Puluhan Warga Boyolali Mengungsi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mulai mengungsikan warganya yang masuk zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau jaraknya sekitar 3 hingga 3,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Evakuasi warga dilakukan secara bertahap menggunakan mobil pickap yang disediakan desa setempat.

"Sebanyak puluhan warga lereng Gunung Merapi yang rentan dan balita kami lakukan evakuasi ke TPPS (tempat penampungan pengungsian sementara) di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali," ujar koordinator warga Desa Tlogolele, Solekan, Senin (9/11).

  Warga Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (9/11), diungsikan ke tempat aman setelah status Siaga Gunung Merapi. (MP/Ismail)
Warga Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (9/11), diungsikan ke tempat aman setelah status Siaga Gunung Merapi. (MP/Ismail)

Dikatakannya, di Desa Tlogolele ada sekitar 50 jiwa yang tinggal di zona KRB III. Mereka terdiri dari lansia, ibu hamil, serta balita dari Dukuh Stabelan dan Dukuh Takeran.

"Evakuasi kami lakukan untuk memudahkan pengungsian jika Merapi terjadi erupsi sewaktu-waktu," kata dia.

Selama proses evakuasi, kata dia, tetap memberlakukan protokol kesehatan. Bahkan, lokasi TPPS Tlogolele dipasangi tripleks untuk nenerapkan jaga jarak agar terhindar dari penularan COVID-19.

"Evakuasi warga dilakukan tim relawan desa dan petugas gabungan baik dari BPBD, TNI dan polisi," kata dia.

Kepala Desa Tlogolele Sungadi menambahkan, ada dua dukuh di desa yang masuk zona KRB III. Sesuai aturan BPBD ketika status Gunung Merapi naik menjadi siaga warga yang tinggal di lokasi tersebut harus dilakukan evaluasi.

"Kami harus patuhi aturan tersebut karena ini berkaitan dengan keselamatan warga. Sejauh ini tidak ada warga yang menolak dilakukan evakuasi," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

BMKG: Suhu Udara Yogyakarta Memanas Bukan karena Merapi

#Gunung Merapi #Letusan Gunung Merapi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan