MerahPutih.com - Warga yang tinggal di lereng Merapi di Dusun Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul, Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhamburan keluar rumah.
Mereka panik dan kaget usai mendengar gemuruh suara letusan dan melihat awan panas (wedus gembel) keluar dari Gunung Merapi.
Baca Juga
Camat (Panewu) Cangkringan, Suparmono menjelaskan, warga berlari menjauh dari Merapi. lantaran mereka masih trauma dengan letusan besar Merapi tahun 2010.
"Warga kaget dengar gemuruh. Lalu spontan keluar. Pantauan kami belum terlihat hujan abu disini,"ujar Suparmono di Yogyakarta, Rabu (27/1)

Ia melanjutkan saat erupsi terjadi, kolom raksasa abu vulkanik membubung dari puncak. Asap putih keabu-abuan terlihat secara jelas dari sekitar kawasan Cangkringan, Sleman, DIY
Namun hingga kini Suparmono menegaskan belum ada warga yang mengungsi. Namun dirinya dan relawan sudah bersiap untuk mengungsikan warga.
Sementara itu, BPBD DIY telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama TNI dan Polri ke lereng Merapi. Tim telah menutup akses jalan menuju daerah Turgo dengan plang bambu. Hanya kendaraan petugas, BPBD dan evakuasi yang diperbolehlan masuk.
"Dilaporkan dari sektor Barat, saat ini akses ke Turgo sdh ditutup, petugas dan truck stanby di Lapangan Pos Ngepring. Rencana sore ini seluruh warga Turgo akan digeser ke Barak Utama Purwobinangun,"cuit tim TRC di laman Twitter mereka.
Sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta merilis Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluarkan awan panas guguran sebanyak belasan kali dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali kota," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta.

Ia meminta masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik tersebut.
Berdasarkan periode pengamatan mulai pukul 06.00-10.00 WIB, awan panas guguran pertama keluar pada pukul 06.03 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 83 detik. Jarak luncur diperkirakan sejauh 800 meter ke barat daya dengan tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga
Boyolali dan Klaten Diguyur Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi