Gunakan Pakaian Adat Bali, Atlet Surfing Rio Waida Pimpin Defile Indonesia di Pembukaan Olimpiade Tokyo

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 23 Juli 2021
Gunakan Pakaian Adat Bali, Atlet Surfing Rio Waida Pimpin Defile Indonesia di Pembukaan Olimpiade Tokyo
Kontingen Indonesia dalam defile atlet Olimpiade pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade Tokyo, Jepang, Jumat (23/7). (REUTERS/STEFAN WERMUTH)

Merahputih.com - Atlet surfing Rio Waida menjadi pembawa bendera dalam parade defile Olimpiade dengan mengenakan pakaian adat Bali, Payas Madya, dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo di Stadion Nasional Jepang, Jumat (23/7) malam.

Rio didampingi Chef de Mission Olimpiade Rosan P Roeslani yang tampil berbalut busana adat betawi dan lifter putri Nurul Akmal.

Baca Juga

Pembukaan Olimpiade Tokyo: Tanpa Penonton di Dalam, Riuh di Luar

Tujuh orang lainnya yang ikut serta dalam parade defile adalah perenang Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani serta empat pelatih Dirdja Wihardja (angkat besi), Rionny Mainaky (bulu tangkis), Donny Budiarto Utomo (renang), dan Tipi Jabrik Noventin (surfing), dan manajer renang Harlin Rahardjo. Mereka tampil dengan jas sporty bernuansa Merah Putih rancangan The Diplomat Taylor.

“Kontingen Indonesia hanya hadir 10 personel, tetapi semangat kami mewakili semua wakil Merah Putih, bahkan masyarakat Indonesia yang menyaksikan Olimpiade Tokyo ini dari rumah masing-masing,” kata Rosan dalam siaran pers KOI dikutip Antara.

Rosan menegaskan perjalanan kontingen Indonesia pada Olimpiade edisi ke-32 ini resmi dimulai. Ia berharap atlet-atlet Indonesia bisa menampilkan peforma terbaik sehingga berhasil memenuhi target peningkatan peringkat yang diberikan pemerintah.

Parade atlet dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Japan, Jumat (23/7/2021). ANTARA/REUTERS/Fabrizio Bensch

Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo yang berlangsung dalam era pandemi, digelar mulai pukul 20.00 waktu setempat dan tanpa penonton. Hanya sekitar 900 orang yang hadir, termasuk pejabat, tamu undangan dan wartawan. Upacara pembukaan menampilkan adat dan kebudayaan Jepang, seperti Manga hingga Gunung Fuji.

Momen langka terjadi dalam pembukaan Olimpiade Tokyo ketika ada momen hening untuk mengenang mereka yang meninggal dunia karena COVID-19, sekaligus mengenang insiden pembantaian Muenchen yang menewaskan atlet Israel dalam Olimpiade 1972.

Baca Juga

Pembukaan Olimpiade Tokyo, Terselip Momen Hening untuk Korban COVID-19

Seperti biasa, defile upacara pembukaan Olimpiade Tokyo dibuka oleh tim Yunani sebagai bentuk penghormatan ke tempat lahirnya Olimpiade, ditutup oleh tiga negara, yaitu kontingen Amerika Serikat yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2028, diikuti Prancis (2024), sebelum diakhiri oleh tim tuan rumah Jepang.

Pesta olahraga empat tahunan yang sempat tertunda setahun itu akan berlangsung hingga 8 Agustus dan diikuti sekitar 11.230 atlet dari 206 kontingen dari seluruh dunia, termasuk satu tim pengungsi untuk memperebutkan 339 medali emas. (*)

#Olimpiade #Olimpiade Tokyo
Bagikan
Bagikan