Merahputih.com - Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kepemilikan senjata api (senpi) milik aktivis ormas FPI.
"Jadi mengherankan jika aktivis ormas bisa memiliki senpi, penting untuk dilacak asal usul kepemilikannya," ujar Yaqut dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (8/12).
Baca Juga
Pasar Kalimati Ditutup Setelah Ditemukan Belasan Pedagang Terinfeksi COVID-19
Hal itu dikatakannya guna menanggapi aksi baku tembak polisi dan pengikut pimpinan FPI Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12) dini hari.
Pria yang biasa disapa Gus Yaqut ini mengaku tak habis pikir ada anggota ormas bisa memiliki senjata api. Karena, menurutnya ada aturan ketat kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil.
"Harga senpi pun pasti juga mahal," ucap dia.
Dia juga menyoroti kepemilikan senjata tajam (Sajam) yang diduga dipakai kelompok Rizieq. Bahkan, tak ada urgensi-nya ormas mempunyai senjata tajam. "Senjata tajam untuk apa? tidak ada urgensi-nya," ujar anggota DPR ini.

Peristiwa yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 ini bermula ketika enam orang anggota Polri sedang menyelidiki terkait rencana pemeriksaan Rizieq Shihab yang dijadwalkan pada Senin (7/12).
Dari informasi yang diterima kepolisian, akan terjadi pengerahan massa pada saat Rizieq dilakukan pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Bahwa akan ada pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya. Terkait itu kami kemudian melakukan penyelidikan kebenaran info itu," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Baca Juga
Pengamat: Ketidakadilan PSBB akibat Tekanan Pemerintah Pusat ke Anies
Fadil menerangkan, kepolisian bertemu dengan salah satu kendaraan di ruas jalan tol. Ketika anggota Polda Metro Jaya membuntuti. Mobil itu memepet dan melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.
Kepolisian pun melepaskan tembakan. Enam orang meninggal dunia lokasi kejadian. Sementara empat orang lainnya kabur. (Knu)