GoTo Resmi Melantai di Bursa, Harga Sempat Naik 18 Persen
MerahPutih.com - GoTo resmi mencatatkan diri di papan utama BEI. Harga penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) GOTO sebesar Rp 338 per saham. GoTo menjadi perusahaan tercatat saham ke -15 pada tahun 2022 ini dan menjadi perusahaan tercatat ke-781 di bursa pada saat ini.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.08 WIB, harga saham GOTO melesat 18,34 persen ke posisi Rp 400/unit. Sebelumnya, beberapa saat setelah bel pembukaan pasar berbunyi, harga saham GOTO sempat menyentuh Rp 416/unit atau naik 23,08 persen. Jelang pukul 12.00 saham GoTo tercatat Rp 388.
Baca Juga:
Analis Sebut IPO GoTo dan Bukalapak Tidak Bisa Dibandingkan
Saat ini, kapitalisasi pasar GOTO tercatat sebesar Rp 464,27 triliun, berada di peringkat tiga besar dan di atas emiten telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang tercatat mencapai Rp 454,70 triliun.
Pencatatan perdana saham GoTo menjadi milestone penting baik bagi perusahaan maupun bagi perjalanan industri pasar modal indonesia," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat seremoni pencatatan perdana saham GoTo secara virtual yang dipantau di Jakarta, Senin.
Melalui proses go public, GoTo menjadi perusahaan karya anak bangsa dengan ekosistem digital terbesar di Indonesia dan mampu menghimpun dana hingga Rp 13,7 triliun dan memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp 400 triliun.
"Hal tersebut menjadikan GoTo dengan tingkat valuasi decacorn dan merupakan decacorn pertama yang berhasil tercatat di bursa Asia," ujar Nyoman.
Baca Juga:
OJK Setujui GoTo IPO Sebesar Rp 15,8 Triliun di BEI
Nyoman menyampaikan, GoTo merupakan perusahaan rintisan digital pertama yang tercatat di papan utama BEI. Selain itu dengan dukungan OJK dan pemerintah, GoTo juga menjadi perusahaan tercatat pertama yang menerapkan struktur permodalan dengan hak suara multipel atau multiple voting share.
Hak suara multipel memberikan hak suara yang lebih besar kepada para pendiri atau founder dibandingkan dengan hak suara yang dimiliki oleh pemegang saham biasa sehingga kebijakan strategis perusahaan sesuai dengan misi dan visi dari para pendirinya.
"Hal ini kita harapkan menjadi pembuka bagi perusahaan startup lainnya untuk dapat melakukan IPO dan mencatatkan efeknya di BEI, sehingga dapat mendukung pertumbuhan perusahaan dan perkembangan pasar modal indoensia," kata Nyoman. (Asp)
Baca Juga:
Analis Bursa Merespons IPO GoTo Diketok Rp 338 per Saham