MerahPutih.com - Ekonomi digital kian mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia salah satunya didorong dengan kontribusi start-up.
Hingga saat ini, Indonesia merupakan negara peringkat ke-6 dengan jumlah start-up terbanyak yakni mencapai 2.506 unit dengan 9 unicorn dan 2 decacorn yaitu GoTo dan J&T Express.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam kajian LPEM FEB UI, pada tahun 2022, start-ups GoTo diproyeksikan mampu memberikan nilai tambah sebesar Rp 349 triliun hingga Rp 428 triliun terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga:
Jokowi Harap Kereta Api Rute Maros-Barru Tingkatkan Daya Saing Ekonomi
"Atau setara dengan 1,8 persen hingga 2,2 persen terhadap PDB, yang berasal dari aktivitas perusahaan dan mitra dalam ekosistem GoTo," kata Airlangga Hartarto, Rabu (29/3).
Selain itu, ekosistem GoTo juga dinilai mampu meningkatkan kesempatan kerja bagi 0,8 persen hingga 1,2 persen dari total penduduk bekerja di tahun 2022 melalui aktivitas bisnis merchant dan sellers.
Lebih lanjut, politikus Golkar ini menuturkan, GoTo juga berperan dalam memajukan UMKM melalui berbagai integrasi layanan on-demand, e-commerce, serta finansial.
GoTo juga turut membantu program on-boarding UMKM dalam platform digital. Pada tahun 2022, sebanyak 20,76 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital.
Baca Juga:
Ekonomi Membaik, Menaker Ingatkan THR Tidak Dicicil
Untuk itu, guna menciptakan ekosistem digital yang kondusif diperlukan dukungan dari seluruh pihak mulai dari pemerintah, industri, asosiasi, akademisi hingga masyarakat umum. Dukungan akan diberikan pemerintah berupa regulasi yang mendukung pertumbuhan industri digital, pengembangan infrastruktur teknologi, dan pelatihan bagi tenaga kerja di bidang digital.
Selain itu, sektor industri juga dapat memberikan dukungan dengan berinovasi dan berkolaborasi untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk dan jasa digital Indonesia.
Di sisi lain, ucap Airlangga, masyarakat juga dapat berkontribusi dengan terus belajar dan meningkatkan literasi digital untuk dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal dan menjaga diri dari potensi risiko yang ada.
"Saya berharap GoTo juga dapat terus berinovasi memberikan solusi unggul dan secara konsisten turut memfasilitasi transformasi UMKM, mendukung pencapaian target 30 juta UMKM on-boarding pada tahun 2024, fasilitasi penerbitan NIB bagi UMKM, mendukung produk lokal UMKM, dan dapat meningkatkan literasi dan pelatihan untuk UMKM," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Larangan Bukber Dinilai Pengaruhi Pergerakan Ekonomi