SEBAGAI salah satu platform cloud gaming besutan Google, Stadia nampaknya kurang diminati oleh para penggunanya. Apalagi dengan perilisan yang tidak sepenuhnya rampung, bahkan tidak sampai Indonesia, Google memulai untuk menjauhi perkembangan Stadia mulai 2022.
Mengutip dari laman Kotaku, Google tengah bernegosiasi dengan beberapa perusahaan yang ingin melanjutkan perkembangan Stadia, untuk membuat demo daring dan pengembangan pengalaman yang dapat dimainkan yang sat ini tengah dikerjakan oleh Peloton.
Baca juga:

Kabar tersebut juga diperkuat dengan informasi dari Business Insider, dikatakan bahwa Google telah menurunkan jabatan CEO Stadia Phil Harrison sebagai vice president of subscription services. Seharusnya jabatan tersebut dapat ditempatkan oleh Rick Osterloh sebagai hardware boss dari Google.
Keputusan Google untuk menurunkan jabatan Harrison tersebut kemungkinan karena kekecewan Google untuk tingkat penjualan Stadia yang diharapkan tinggi. Di sisi lain, Stadia juga akan berfokus pada kerjasama dengan Peloton demi membuat nama Stadia tidak hilang beegitu saja.
Selain itu, Peleton juga merilis game terbarunya yang kerap menggunakan Google Stream sebagai platform cloud gaming. Paten nama Google Stream juga dikabarkan hadir untuk menggantikan nama Stadia untuk perusahaan lain.
Menurut salah satu karyawan Stadia, Google saat ini memang hanya memfokuskan 20 persen kinerja dari perusahaannya untuk menggarap segmentasi gaming. Google sendiri juga sempat menjelaskan mengenai keberadaan Stadia yang mungkin sudah di ujung tanduk pada 2022, dengan ungkapan 'bekerja keras demi masa depan Stadia'.
Bacca juga:
Stadia sendiri sudah memiliki banyak game, dengan 100 game yang rilis di 2021 bersamaan dengan 50 game eksklusif yang dirilis hanya untuk pelanggan Stadia Pro. Pustaka game yang ramai menjadi salah satu alasan bagi para pelanggan nya dan memastikan bahwa platform ini tidaklah usai. Akan tetapi Google memang menyayangkan modalnya yang besar tidak membuahkan hasil yang mereka inginkan.
Hal ini kemudian menjadi dilema bagi calon pelanggan Stadia untuk mencicipi game yang hadir di platform tersebut. Sebagaimana Google sendiri telah membuat Stadia sebagai produk yang berfokus kepada ranah komersil, membongkar seluruh teknologinya demi memberikan sebuah layanan untuk perusahaan lain.
Bila kamu ingin mencoba Google Stadia, banyak game kualitas AAA dan game eksklusif Stadia yang dapat kamu mainkan secara cloud. Jadi kamu tak perlu takut akan spesifikasi perangkat kamu yang tidak mumpuni, bahkan kamu dapat memainkan Cyberpunk 2077 di smartphone kamu dengan teknologi ini. Patut disayangkan Google Stadia tidak resmi hadir di Indonesia, bahkan hingga saat ini. (dnz)
Baca juga: