Sains

Google Maps Kembangkan Peta Tubuh Manusia

Leonard Leonard - Sabtu, 12 September 2020
Google Maps Kembangkan Peta Tubuh Manusia
Masih banyak yang belum diketahui tentang tubuh manusia. (Foto: Unsplash/Morning Brew)

PROYEK yang sedang dikembangkan oleh sekelompok ilmuwan internasional ini akan memungkinkan pengguna untuk menjelajahi tubuh manusia pada tingkat sel.

Tubuh manusia dewasa terdiri dari triliunan sel yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Walau sains modern telah mengungkap banyak misteri mengenai bagaimana sel-sel ini berinteraksi, kenyataannya masih banyak yang tidak kita ketahui.

Baca juga:

Peta Interaktif untuk Melihat Lokasi Masa Lalu

1
Triliunan sel yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. (Foto: Unsplash/camilo jimenez)

Sekelompok ilmuwan telah memutuskan untuk membantu lebih jauh pemahaman kita tentang cara sel-sel ini terhubung, berinteraksi, dan mengatur ke dalam jaringan dan organ di dalam tubuh kita dengan membangun "Google Maps tubuh".

Inovasi ini memungkinkan siapa pun untuk menyelami tubuh manusia lebih dalam tubuh pada level yang berhubungan dengan sel.

"Cara kami saat ini untuk memetakan tubuh manusia secara keseluruhan terbatas," jelas Jonathan Silverstein, profesor tamu di Departemen Informatika Biomedis di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh. "Saat ini tidak cukup data untuk mengatasi berbagai penyakit."

Melansir laman Interesting Engineering, Silverstein adalah bagian dari kelompok ilmuwan medis internasional. Mereka yang bekerja untuk membuat peta 3D seluler interaktif baru dari tubuh manusia, yang dijelaskan sebagai "Google Maps for the body."

Program Atlas Biomolekuler Manusia, atau singkatnya HuBMAP, bertujuan untuk membuat semacam atlas yang dapat digunakan terutama oleh dokter medis. Membantu mereka memvisualisasikan, mempelajari, dan memahami tubuh manusia dengan tingkat detail yang luar biasa.

Baca juga:

Google Luncurkan Fitur Peringatan Bencana Alam

2
Membuat peta 3D seluler interaktif baru dari tubuh manusia. (Foto: Unsplash/jesse orrico)

HuBMAP terdiri dari 18 tim penelitian kolaboratif dari seluruh Amerika Serikat dan Eropa. Untuk memetakan tubuh manusia, para peneliti mengambil sampel darah dari berbagai bagian tubuh dari donor. Sampel-sampel ini kemudian dianyam bersama secara digital untuk membuat peta tubuh manusia 3D.

Peta lengkap tubuh manusia akan memiliki berbagai kegunaan di dunia nyata. Misalnya, dapat membantu dokter dalam perkembangan atau progres suatu penyakit. Juga membantu dokter atau pendidik memvisualisasikan tubuh untuk pasien atau siswanya.

Minggu ini, HuBMAP merilis data pertamanya ke dunia, yang dapat ditemukan di portal.hubmapconsortium.org.

“Membandingkan sel normal dengan kondisi penyakit yang berbeda akan sangat informatif untuk mengembangkan strategi untuk mengobati berbagai penyakit,” jelas Silverstein.

"Saya telah melakukan banyak proyek besar dalam karier saya. Namun ini tidak diragukan lagi, ini yang paling menarik karena jumlah cara yang akan digunakan ini luar biasa," Ujarnya. “Ini akan menjadi sumber daya nasional yang besar untuk waktu yang lama.” (lgi)

Baca juga:

Cuma Butuh 10 Menit, Mendiagnosis Serangan Jantung lewat Air Liur

#Sains #Google #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Bagikan