GOOGLE dikabarkan telah mengakuisisi perusahaan rintisan Raxium yang sudah lima tahun mengembangkan layar MicroLED. Teknologi ini merupakan generasi baru headset augmented reality (AR) atau virtual reality (VR). Hal tersebut dikonfirmasi oleh Senior Vice President Device and Services Google Rick Osterloh seperti dikutip The Verge, Kamis (5/5).
Langkah ini juga menjadi cara Google untuk memproduksi perangat AR dan VR secara lebih serius. Sebelumnya di tahun 2020 Google mengakuisisi pengembang kacamata pintar North serta memperkerjakan para insinyur teknologinya untuk membuat sistem operasi AR.
Baca juga:
Langkah tersebut merupakan satu kemajuan proyek headset AR Google bernama "Project Iris" yang sempat dipamerkan di acara konferensi Google I/0 2021. Raxium sendiri memiliki teknologi MicroLED yang bisa membangun tampilan AR yang lebih hemat energi di bandingkan layar lain, meski masih terlihat berwarna.

Saat ini Raxium juga sedang mengerjakan "integrasi monolitik" untuk MicroLED, yang berdasarkan laporan The Information artinya layar yang dibuat dari jenis silikon yang sama dengan yang digunakan sebagian besar posesor. Hal tersebut berpotensi menurunkan harga spesifik.
Perusahaan lain yang sedang mengerjakan perangkat keras MicroLED untuk AR termasuk perusahaan teknologi ternama seperti Oppo, Apple dan Vuzix. Sementara kompetitor Google yang menciptakan perangkat AR dan VR adalah Microsoft dengan HoloLensnya.
Baca juga:
Berdasarkan situs web Raxium, layar Super AMOLED pada ponsel kamu memiliki pitch piksel (jarak antara pusat satu piksel, dan pusat piksel lain di sebelahnya) sekitar 50 mikron, sementara MicroLED-nya bisa mengatur sekitar 3,5 mikron.
Mereka mengklaim hal tersebut bisa membanggakan karena menghasilkan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Performa enjadi lima kali lebih baik dibandingkan rekor dunia manapun.

Osterloh mereferensikan ukuran dalam unggahan blognya terkait teknologi tampilan masa depan yang mungkin dibuat Raxium. Ia juga menjelaskan Raxium akan bergabung dengan tim Perangkat dan Layanan Google.
"keahlian teknisnya di bidang ini akan memainkan peran kunci saat kami terus berinvestasi dalam upaya perangkat keras kami,” ujar Osterloh mendeskripsikan Raxium. (Yni)
Baca juga:
Aplikasi Android yang Sebaiknya Kamu hapus, Nomor 3 Paling Bahaya!