MerahPutih.com - Tak sampai satu bulan Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria akan lengser dari jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang.
Nantinya akan ada Penjabat (Pj) Gubernur yang akan meneruskan Anies. Pj sendiri nantinya dipilih oleh Presiden Jokowi dari enam nama yang diserahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca Juga:
PSI Minta Kemendagri Transparan soal Pendalaman Nama Pj Gubernur DKI
Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, Pj Gubernur pengganti Anies nantinya harus kebal kuping dengan siap menerima kritik dan saran dari berbagai elemen masyarakat untuk kepentingan Jakarta.
"Ini juga harapan kita nanti Pj Gubernur itu mau mendengar saran, kritikan bahkan untuk memimpin Jakarta selama masa transisi," kata Zaki saat acara "Pj Gubernur Jakarta Harapan Pelaku Usaha" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9).
Menurut dia juga, kerja Pj Gubernur penerus Anies cukup berat karena harus mempersiapkan transisi perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Apalagi Jakarta bukan lagi ibu kota negara nantinya, sementara juga ada Draf UU Provinsi Jakarta yang sudah tidak lagi mengikut sertakan DKI. akan seperti apa jakarta, sudah barang tentu pusat bisnis, perdagangan dan juga mungkin servisis jasa," urainya.
Baca Juga:
PDIP Usul Mendagri Ajukan Nama Perempuan Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta
Bupati Tangerang ini juga berharap, pengganti Anies yang terpilih mau bersama dengan pelaku usaha untuk berkolaborasi membangun Kota Jakarta.
Ia pun berpendapat, bahwa Pj Gubernur wajib pula mempunyai visi dan misi. Dikarenakan lebih dari 2 tahun lamanya memimpin DKI dengan mempunyai kebijakan seperti Gubernur definitif.
"Hampir satu periode itu, artinya dia tidak punya beban, tidak ada yang diharapkan juga mungkin oleh bapak presiden bisa menjaga stabilitas Jakarta secara keseluruhan," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Cuma 1 dari 3 Calon Pengganti Anies yang Punya Pengalaman Jadi Pj Gubernur