MerahPutih.com - Partai Golkar sampai saat ini belum menentukan arah koalisi, setelah satu persatu partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu, menyatakan dukungannya pada Ganjar Pranowo, yang diusung PDIP.
Posisi Partai Golkar sekarang ini dinilai berada di tengah jalan atau kondisi dilema untuk menentukan ke poros koalisi mana akan berlabuh dalam memberikan dukungan menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Baca Juga:
Golkar Mantapkan Persiapan Pemilu
Pengamat politik Universitas Andalas, Najmuddin Rasul menilai, kematangan politik Golkar tengah diuji. Golkar mesti memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mendukung Prabowo Subianto atau Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dengan mengusung Anies Baswedan.
"Elite Golkar mesti berpikir lebih keras lagi, apakah akan tetap membangun KIB ataukah berkoalisi dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan dengan Bacapres Anies. Ataukah mengajak Prabowo untuk membentuk berkoalisi baru," ujar Najmuddin saat dikonfirmasi, Sabtu (4/6).
Menurut Najmuddin, bergabungnya Golkar ke koalisi Prabowo Subianto sangat lah mungkin terjadi, terlebih partai berlambang pohon berigin itu mempunyai sejarah bersama di Pilpres 2014.
Ia menyebut, tidak akan sulit bagi Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama Nasdem, Demokrat dan PKS. Sebab, Airlangga sudah pernah melakukan pertemuan dengan elite-elite di koalisi tersebut.
"Sedangkan pintu koalisi dengan Partai Gerindra pengusung Prabowo juga sangat memungkinkan bagi Golkar. Apalagi Golkar merupakan pendukung Prabowo saat Pilpres 2014 lalu," urainya. (Asp)
Baca Juga:
PPP Sebut Nasib KIB Ditentukan oleh PAN dan Golkar