MENGHADAPI pandemi COVID-19 yang penuh tantangan, dibutuhkan sejumlah inovasi bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar bertahan. Salah satu inovasinya yakni dengan memindahkan usaha ke ranah digital atau Go Digital.
Salah satu pelaku UMKM yang menerapkan hal itu yakni Hendy Setion, Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise. Hendy mengaku tidak ada cara lain bagi UMKM selain dengan menerapkan digitalisasi selama pandemi COVID-19.
Baca Juga:
Pelaku UMKM Perempuan di E-Commerce Meningkat Drastis Saat Pandemi

"Di era pandemi, tidak cukup go digital. Pelaku bisnis sepatutnya benar-benar menjadi bagian dari digital itu sendiri, atau be digital," tutur Hendy, seperti yang dikutip dari laman Antara.
Pelaku UMKM masih dihadapkan dengan sejumlah tantangan dalam memahami konsep digital. Seperti kurangnya pemahaman tentang fitur-fitur online untuk bisa menggunakannya secara tepat. Karena itu, UMKM membutuhkan edukasi lebih jauh tentang digital.
Hendy menjelaskan dari sisi operasional UMKM juga harus memperhatikannya. Dalam hal ini yaitu fasilitas yang sesuai untuk produksi, serta penyimpanan barang dalam ukuran lebih besar. Hal itu agar kualitas produk tetap terjaga.
Baca Juga:
Kemudian, yang tak kalah penting harus diperhatikan, pelaku UMKM harus mempersiapkan sumber daya manusia kompeten.

Menurut Hendy, pelaku bisnis lebih baik merancang sebuah strategi penjualan secara virtual, sehingga tidak bergantung pada gerai offline untuk menjual produk pada pelanggan.
"Dengan langkah ini, pelaku bisnis dapat tetap berhasil di tengah pandemi ataupun periode new normal. Selain itu, kunci untuk tetap mempertahankan bisnis yaitu mengedepankan atau bahkan memperbesar anggaran untuk marketing atau promosi produk," lanjut Hendy.
Bila langkah tersebut diterapkan, keuntungan bisnis online justru berkembang saat pandemi. Sebab, pemesanan online meningkat menjadi 90 persen. Setelah melengkapi keterampilan berbisnis, pelaku usaha sepatutnya juga memiliki perlindungan yang sesuai untuk menghindari berbagai bentuk risiko.
Pemerintah menargetkan 30 juta dari 64 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa go digital atau terintegrasi dalam sistem elektronik pada 2023. (ryn)
Baca Juga: