MerahPutih.com - Masjid Raya Sheikh Zayed dipadati Pedagang Kaki Lima (PKL) setelah diresmikan untuk pengunjung umum pada 1 Maret. Keberadaan PKL tersebut dikhawatirkan akan mengotori kawasan masjid.
Pantauan Merahputih.com, ratusan PKL membuka dasar di sisi timur Masjid Zayed dari pagi sampai pukul 21.00 WIB. Mereka menjual makanan dan minuman dengan gerobak serta lapak lesehan.
Baca Juga
Tak hanya itu, PKL penjual oleh-oleh juga ada yang berjualan di pintu masuk Masjid Zayed dengan cara berjualan keliling membawa barang dagangan menghampiri pembeli.
Sebagian besar PKL yang berjualan dengan gerobak merupakan warga setempat. Sedangkan PKL keliling dari luar Kota Solo.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Pemkot memperingatkan PKL untuk menjaga kebersihan. Hal ini sangat penting karena tempat ibadah jangan sampai kotor.
"Jumlah pedagang kaki lima yang biasa berjualan di Masjid Raya Sheikh Zayed tergolong banyak. Jangan sampai kotor," kata Gibran.
Baca Juga
Wapres Harap Masjid Raya Zayed Menambah Kuat Karakter Masyarakat Islam
Ditanya bagaimana penerapan zonasi bagi pedagang, Gibran mengatakan tidak ingin aktivitas PKL membuat kotor kawasan Masjid Raya Sheikh Zayed.
Gibran mengatakan telah memerintah Sekda Kota Solo Ahyani untuk mencari lahan di lokasi masjid. Lahan itu bertujuan untuk mewadahi UMKM Solo.
"Sudah saya minta pak Sekda untuk cari lahan di kawasan Masjid Zayed, tapi belum dapat. Kita tunggu saja," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga
Wapres Ma’ruf Amin Salat Subuh Berjamaah Bersama Warga di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo