MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah kembali mendapati sekolah swasta nekat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah PPKM Level 4. Kali ini, SMP Al-Irsyad yang menggelar PTM dan langsung didatangi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Gibran untuk kasus ini tidak meninggalkan mobil dinasnya plat merah AD 1 A seperti kasus SMK Batik 2 Solo. Untuk kasus SMP Al-Irsyad, Gibran langsung meminta pada siswa dan guru dilakukan tes swab antigen di tempat sebelum semuanya dipulangkan.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo Etty Retnowati mengatakan, pihaknya telah melakukan klarifikasi pada sekolah. Hasil klarifikasi tidak menggelar PTM, tetapi hanya hafalan Alquran. Hal itu tetap saja tidak diperbolehkan karena sesuai SE Wali Kota PPKM Level 4 tidak boleh mengumpulkan siswa di sekolah.
Baca Juga:
Gibran Minta Lurah dan Camat Bertindak Jika Dapati Sekolah Nekat Gelar PTM di Tengah Pandemi
"Jadi sudah saya cek semua, ini yang datang di sekolah siswa yang sedang hafalan Alquran semua. Saya datang ke sekolah ini setelah ditelepon sama ajudannya Wali Kota Solo," kata Etty, Selasa (23/8).
Etty menyebut, total ada 50 siswa dan baru pertama ini mereka datang ke sekolah.
Pihaknya kemudian meminta pada siswa untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Kalau Solo sudah Level 3 boleh PTM terbatas asalkan siswa sudah divaksin semua," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya sudah memberi tahu terkait larangan mendatangkan siswa di sekolah.
"Ada beberapa sekolah yang nekat PTM. Semuanya sekolah swasta," kata dia.
Kepala Sekolah SMP Al-Irsyad Arif Budi Santoso mengakui kesalahannya karena mengumpulkan banyak siswa di sekolah. Ia memastikan tidak ada PTM di sekolah.
"Ini hanya siswa kelas VII dan kelas VIII hafalan Alquran saja yang datang ke sekolah. Setelah ini saya suruh pulang semua," kata dia.
Baca Juga:
Gibran Parkirkan Mobil Dinasnya di SMK Batik 2, Kepsek Minta Maaf
Ia mengakui hafalan Alquran di sekolah atas permintaan langsung orang tua karena merasa di rumah kurang efektif.
Arif menyebut, ini baru kali pertama siswa datang ke sekolah selama pandemi.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku telah memerintahkan DKK Solo melakukan tes swab antigen pada siswa dan guru. Hal ini menyusul masih adanya sekolah tidak patuh menggelar PTM secara sembunyi-sembunyi.
"Semua siswa dan guru harus sebelum pulang di tes swab antigen dulu. Saya perlu ingatkan lagi patuhi prokes 5M dan memakai dobel masker," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
SMK Batik 2 Bakal Gelar PTM, Gibran Tinggalkan Mobil Dinas di Depan Sekolah