MerahPutih.com - Bakal Calon Walikota Solo Gibran Rakabuming bakal berbeda nasib dengan saudaranya Bobby Nasution yang ingin bertarung di Pemilihan Kepala Dearah Kota Medan, Sumatera Utara.
Direktur Eksekutif Indo Polling Network, Wempy Hadir mengungkap, Gibran bakal bernasib lebih baik ketimbang Bobby yang popularitasnya rendah di Medan. Solo atau Jateng secara keseluruhan merupakan basis PDI-P. Artinya, Gibran yang diusung PDI-P mempunyai peluang sangat besar memenangkan pilkada.
Posisi Gibran sebagai putra Jokowi pun menjadi faktor lain yang menguatkan peluang kemenangan.
“PDIP dan Gibran secara politik sangat dominan dan punya kekuatan besar,” tegas Wempy kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (18/7).
Baca Juga:
Tak Ingin Gibran Lawan Kotak Kosong, PKS Rayu Purnomo Maju Pilwakot Solo
Soal Bobby, menurut Wempy, secara popularitas memang dikenal oleh masyarakat Medan. Akan tetapi, Wempy menyatakan Pilkada Medan memiliki hal menarik jika dibandingkan daerah lain. Misalnya dari sisi partisipasi pemilih yang selalu rendah.
“Kebanyakan kelas menengah ke atas tidak melihat keterlibatan mereka dalam politik itu penting dalam pilkada,” kata Wempy.
Wempy menambahkan, pada Pilkada Medan 2015, angka partisipasi hanya 25,38 persen. Bahkan menjadi partisipasi terendah secara nasional di Pilkada Serentak 2015. Kehadiran Bobby pun sulit meningkatkan partisipasi ini, apalagi ada pandemi Covid-19.
Wempy mengatakan Bobby juga berpeluang melawan petahana, Akhyar Nasution. Petahana mempunyai modal politik sekaligus jaringan di birokrat.

“Pertarungan akan sengit di Medan kalau Akhyar memang maju dan diusung partai lain. Bobby harus menyiapkan strategi,” kata Wempy.
Wempy menyatakan Bobby perlu memastikan pemilih terlibat dalam pilkada dan mendorong pemilih hadir ke TPS (tempat pemungutan suara).
"Sebab percuma Bobby banyak dikenal orang, tapi mereka tidak ikut pemilih atau hadir ke TPS,” demikian Wempy.
Sementara, Gibran besar melawan kotak kosong. Karena, PDIP memiliki 30 kursi di DPRD Solo dari total 45 kursi. Disusul PKS lima kursi, PAN, Partai Golkar dan Partai Gerindra tiga kursi, dan PSI satu kursi.
“Gibran bakal lawan kotak kosong, Bobby mesti kerja keras. Dilihat dari peta kekuatan, siapa yang mau lawan Gibran dengan segala kekuatan yang dimilikinya? Nyaris tidak ada calon alternatif," katanya. (Knu)
Baca Juga:
DKI Jakarta Rajai Penambahan Kasus Per 18 Juli